Halaman
33
Dinamika dan Pewarisan Budaya
dalam Rangka Integrasi Nasional
Kebudayaan diperoleh melalui proses belajar. Bayi yang baru lahir
belum bisa secara langsung mewarisi kebudayaan. Bayi tersebut akan
memperoleh kebudayaan melalui pewarisan budaya. Meskipun demikian
pewarisan budaya tidak terjadi seperti halnya pewarisan benda pusaka.
Pewarisan budaya ditempuh melalui proses belajar seseorang dari
lingkungan sekitar. Kebudayaan merupakan proses adaptasi manusia
terhadap kehidupan. Selain itu, kebudayaan merupakan pola adaptasi
manusia terhadap lingkungan sehingga ketika lingkungan berubah,
berubah pula kebudayaannya. Dalam bab ini, Anda akan mempelajari
dinamika dan pewarisan budaya dalam rangka integrasi nasional. Namun,
terlebih dahulu akan diuraikan mengenai unusr-unsur budaya universal.
Bab
2
Sumber:
Indonesian Heritage: Performing Arts
, 1998
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu memahami dinamika dan pewarisan budaya serta
dapat menentukan sikap terhadap dampak dinamika dan pewarisan budaya tersebut dalam
rangka mempertahankan keutuhan integrasi nasional.
Apa Manfaatnya Bagiku?
budaya, sistem, pengetahuan, bahasa, organisasi, sosial, teknologi, religi, dinamika, integrasi,
discovery
,
invention
.
Kata Kunci
A. Unsur-Unsur Budaya
Universal
B. Hubungan dan Fungsi
Bahasa, Seni, dan Religi
C. Dinamika Budaya
D. Integrasi Nasional
E. Pewarisan Budaya
pada Masyarakat Tradisional
dan Modern
Setiap masyarakat dan kebudayaan selalu mengalami dinamika,
begitu juga dengan kelompok etnik Dani di Papua.
34
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat tidak diwariskan
secara biologis, tetapi diperoleh melalui proses belajar. Kebudayaan
tersebut didapat, didukung, dan diteruskan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan pernyataan dan
perwujudan dari kehendak perasaan dan pikiran manusia. Oleh
karena itu, kebudayaan dapat berkembang dari tingkat yang
sederhana menuju yang lebih kompleks atau modern sesuai dengan
tingkat pengetahuan manusia pendukung kebudayaan tersebut.
Kebudayaan manusia yang kompleks tersebut dapat diperinci
ke dalam unsur-unsur yang lebih khusus. Kebudayaan setiap
masyarakat, baik kebudayaan yang sederhana maupun yang modern
memiliki unsur-unsur kebudayaan. Setiap unsur tersebut akan
saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan.
Para ahli antropologi memiliki pandangan yang berbeda d
alam
merumuskan unsur-unsur suatu kebudayaan.
Melville J. Herskovits
merumuskan empat unsur pokok kebuday
aan, yaitu sebagai berikut.
1. alat-alat teknologi (
technological equipment
)
2. sistem ekonomi (
economic system
)
3. keluarga (
family
)
4. kekuasaan politik (
political control
)
Adapun menurut
Bronislaw Malinowsky
, suatu kebudayaan
harus memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut.
1. Sistem norma yang memungkinkan masyarakat untuk saling
bekerja sama sehingga dapat menguasai dan menaklukkan alam
sekitar (
the normatic system
).
2. Organisasi ekonomi (
economic organization
).
3. Alat dan lembaga pendidikan, yaitu keluarga yang m
erupakan
lembaga pendidikan utama (
mechanism and agencies of education
).
4. Organisasi kekuasaan (
the organization of force
).
Lebih lanjut
Koentjaraningrat
, mengutip
Kluckhon
merumus-
kan unsur-unsur pokok kebudayaan berdasarkan pendapat para ahli
antropologi menjadi tujuh unsur, yaitu:
1. bahasa,
2. sistem pengetahuan,
3. organisasi sosial,
4. sistem peralatan hidup dan teknologi,
5. sistem mata pencarian,
6. sistem religi,
7. kesenian.
Rumusan unsur-unsur kebudayaan tersebut disebut unsur-unsur
kebudayaan universal atau
cultural universal
. Unsur-unsur tersebut
dianggap universal karena terdapat dalam semua kebudayaan dari
semua bangsa yang ada di dunia ini. Tujuh unsur kebudayaan itu
dapat dijumpai dalam semua wujud kebudayaan, mulai yang kecil,
sederhana, sampai pada ke kebudayaan yang besar dan berkembang.
Selain itu, unsur-unsur tersebut dapat dijumpai dari waktu ke waktu
dengan fungsi dan substansi yang sama, tetapi terdapat perbedaan
dalam bentuk, kualitas, dan kuantitasnya.
A
Unsur-Unsur Budaya Universal
Berilah contoh tujuh unsur kebudayaan
universal dari kebudayaan. Diskusikan
dengan teman sebangku Anda.
Diskusi
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
35
Ketujuh unsur kebudayaan tersebut dapat dijabarkan ke dalam
tiga wujud kebudayaan. Adapun ketiga wujud kebudayaan itu
menurut Koentjaraningrat adalah,
pertama
berupa sistem budaya
(
cultural system
). Pada tahap ini wujud kebudayaan bersifat abstrak
karena berkaitan dengan ide-ide (gagasan), nilai-nilai, dan norma-
norma yang mengikat pada masyarakat pendukungnya. Wujud
kedua
adalah sistem sosial, yaitu keseluruhan aktivitas dan tindakan
manusia yang berpola dalam masyarakat pendukungnya. Aktivitas
sosial dapat diperinci dalam tahap-tahap. Tahap pertamanya
diperinci dalam berbagai kompleks sosial, kemudian tiap kompleks
sosial diperinci lagi ke dalam pola-pola sosial. Tiap pola sosial dapat
diperinci lagi dalam tindakan-tindakan. Adapun wujud
ketiga
adalah
kebudayaan fisik. Pada tingkat ini wujud kebudayaan bersifat
konkret karena berkaitan dengan aktivitas manusia yang berupa
benda-benda konkret yang tidak hanya dapat dilihat, tetapi juga
dapat diraba dan dirasakan.
Hubungan antara unsur-unsur kebuday
aan dan wujud
kebudayaan tersebut dapat divisualisasikan d
alam diagram berikut.
Diagram 2.1
Diagram Unsur dan Wujud Kebudayaan
.
Diagram tersebut menunjukkan hubungan
antara tujuh unsur kebudayaan dan tiga
wujud kebudayaan.
Sistem Ide
Sistem Sosial
Kebudayaan Fisik
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan:
1. Bahasa
5. Sistem mata pencarian
2. Sistem pengetahuan
6. Sistem religi
3. Organisasi sosial
7. Kesenian
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Wujud kebudayaan digambarkan dengan lingkaran konsentris.
Lingkaran paling dalam adalah sistem budaya. Lingkaran tengah
adalah sistem sosial dan lingkaran luar adalah kebudayaan
fi
sik.
Adapun isi kebudayaan yang terdiri atas tujuh unsur itu membagi
ketiga wujud kebudayaan dalam tujuh sektor.
Misalnya, sistem religi atau agama sebagai suatu unsur
kebudaya an. Religi agama dalam wujud kebudayaan yang pertama
berupa ajaran,
fi
lsafat, aturan, dan keyakinan mengenai Tuhan, Dewa,
atau keyakinan mengenai alam lain sesudah manusia mati. Agama
dalam wujud sistem sosial dapat berupa pelaksanaan upacara dan
ritual, kegiatan-kegiatan sosial yang dilandasi nilai-nilai atau aturan-
aturan keagamaan dan organisasi-organisasi keagamaan. Adapun
religi atau agama dalam wujud kebudayaan
fi
sik berupa bangunan
candi, patung dewa-dewa, masjid, peralatan upacara, dan peralatan
ibadah lainnya.
Dalam bukunya
The Study of Man
(1963), R. Linton membagi
cultural
universal
dalam empat tahap, yaitu
cultural activities
,
complexes
,
traits
,
dan
items
. Dalam buku tersebut,
Linton memberikan contoh mengenai
perincian unsur kebudayaan besar ke
dalam unsur-unsur yang lebih kecil,
tetapi hanya wujud sistem sosial dan
wujud fisik dari kebudayaan. Ia tidak
memberi contoh perincian unsur-
unsur kebudayaan menurut wujud
sistem budayanya.
Sumber
:
Pengantar Ilmu Antropologi
, 1990
Sekitar
Antropologi
36
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Dengan demikian, proses setiap unsur dari ketujuh unsur
kebuda yaan itu dimulai dari ide, gagasan, nilai, dan norma.
Kemudian, sistem budaya akan mendorong manusia pendukungnya
ke arah perilaku dalam bentuk aktivitas dan interaksi dengan
sesama manusia (sistem sosial). Dari interaksi dan perilaku manusia
tersebut kemudian akan menghasilkan peralatan dan benda-benda
(kebudayaan
fi
sik).
Uraian mengenai tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Bahasa
Bahasa menurut
Ensiklopedi Nasional Indonesia
adalah suatu
sistem tanda bunyi yang secara sukarela
dipergunakan oleh anggota
kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan meng-
identi
fi
kasikan diri. Adapun menurut ilmu antropologi, bahasa
merupakan sistem perlambangan manusia, baik lisan maupun yang
tertulis untuk berkomunikasi satu sama lain. Dalam
etnogra
fi
,
bahasa
merupakan ciri-ciri terpenting yang diucapkan oleh setiap suku
bangsa disertai variasi-variasi dari bahasa yang bersangkutan.
Bahasa yang berkembang di dunia terdapat bermacam-macam,
walaupun terdapat kemiripan dan persamaan kata dalam tiap jenis
bahasa tersebut. Di dunia ini terdapat lebih dari 1000 bahasa yang
berkembang dan digunakan oleh umat manusia. Sejumlah manusia
yang memiliki ciri-ciri ras yang sama, belum tentu memiliki bahasa
yang sama. Contohnya di Asia Tenggara, ada orang Thai, orang
Khmer, dan orang Sunda. Ketiga golongan tersebut berasal dari ras
Paleo-Mongoloid, tetapi bahasa induk mereka merupakan bahasa
yang berlainan. Sebaliknya, ada juga sejumlah manusia yang
memiliki ciri-ciri ras yang berbeda, tetapi mempergunakan satu
bahasa induk yang berasal dari satu keluarga bahasa yang sama.
Contohnya, orang-orang Huwa di Pegunungan Madagaskar, orang
Jawa, dan orang Irian. Ketiga golongan tersebut berasal dari ras
yang berbeda, orang Huwa dari ras Negroid, orang Jawa dari ras
Mongoloid-Melayu, dan orang Irian dari ras Melanesoid. Ketiga
golongan manusia tersebut menggunakan bahasa-bahasa yang
termasuk dalam satu induk, yaitu bahasa Austronesia.
Bahasa-bahasa yang ada di dunia dapat digolong
kan kedalam
beberapa induk bahasa. Ciri-ciri menonjol dari satu suku bangsa
dapat diklasi
fi
kasikan berdasarkan beberapa rumpun, subrumpun,
keluarga, dan subkeluarga. Hal ini dapat dilihat dari
fonetik, fonologi,
sintaksis
, dan
semantik
yang diambil dari bahan ucapan (kosakata)
yang dipergunakan sehari-hari masyarakat pendukung ras/suku
bangsa tersebut. Misalnya di Irian, bahasa-bahasa yang digunakan
oleh suku bangsa yang ada di Irian ada yang termasuk dalam keluarga
Malenesia. Bahasa keluarga Melanesia merupakan satu bagian dari
rumpun bahasa yang lebih besar, yaitu bahasa Austronesia.
Penggunaan bahasa dalam suatu suku bangsa yang tinggal dalam
satu wilayah geogra
fi
s akan saling memengaruhi. Di daerah perbatasan
dua suku bangsa akan terjalin hubungan yang sangat intensif sehingga
akan terjadi saling memenga ruhi antara unsur-unsur bahasa dari kedua
belah pihak. Sebagai contoh, di Jawa terdapat dua suku yang tinggal, yaitu
Suku Sunda dan Suku Jawa. Bahasa yang digunakan oleh kedua suku
tersebut memiliki kosakata yang sama, tetapi terdapat perbedaan
dalam pelafalan dan bahkan dalam arti. Di daerah perbatasan antara
dua suku akan terjadi pencampuran bahasa. Sementara itu, dalam
suku bangsa yang besar didukung oleh berjuta-juta penduduk
akan menunjukkan suatu bentuk yang berbeda. Bentuk tersebut
Apa yang dimaksud dengan fonetik,
fonologis, sintaksis, dan semantik?
Aktif & Kreatif
Sumber:
Indonesian Heritage: Ancient History,
1996
Gambar 2.1
Stupa
Stupa dalam setiap candi merupakan salah
satu wujud kebudayaan fisik.
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
37
ditentukan oleh perbedaan geogra
fi
s daerah dan lapisan sosial dalam
masyarakat suku bangsa tersebut. Perbedaan-perbedaan bahasa
khusus tersebut oleh para ahli bahasa disebut perbedaan
logat
atau
dialek
. Contohnya dalam bahasa Jawa, terdapat perbedaan bahasa
yang ditentukan oleh lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat Jawa.
Bahasa Jawa yang dipakai oleh kalangan bangsawan keraton, lapisan
priyayi, dan masyarakat biasa sangat berbeda.
Gambar 2.2
Priyayi
Bahasa Jawa yang digunakan kalangan
bangsawan akan berbeda dengan lapisan
priyayi dan masyarakat biasa.
Sumber:
Perkembangan Peradaban Priyayi,
1985
2. Sistem Peralatan (Teknologi)
Teknologi yang diuraikan hanya teknologi tradisional. Teknologi
tradisional adalah teknologi dari peralatan hidup yang tidak
dipengaruhi oleh teknologi dari kebudayaan Eropa-Amerika.
Menurut
Harsojo,
sistem teknologi yang dimaksud adalah
jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh anggota masy
arakat
yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan
pengumpulan bahan mentah dari lingkungannya. Bahan tersebut dapat
diproses menjadi alat untuk bekerja, alat untuk menyimpan makanan
atau pakaian, dan alat transportasi serta kebutuhan lain yang berupa
materi. Adapun menurut
J. J. Honigmann
, teknologi adalah mengenai
"... segala tindakan baku dengan apa m
anusia mengubah alam,
termasuk badannya sendiri atau badan orang lain ...." Dari de
fi
nisi
tersebut, Koentjaraningrat mengemukakan bahwa teknologi adalah
mengenai cara manusia membuat, memakai, dan memelihara seluruh
peralatannya, bahkan mengenai cara manusia bertindak dalam
keseluruhan hidupnya. Teknologi lahir ketika manusia mencari dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari, ketika manusia meng organisasi kan
masyarakat, serta ketika manusia meng ekspresikan rasa keindahan
dalam membuat suatu karya seni.
Teknologi tradisional pada masyarakat yang berpindah-pindah
(
nomaden
) dan masyarakat desa yang hidup dari pertanian, menurut
Kontjaraningrat paling sedikit memiliki delapan macam sistem per-
alatan, yaitu sebagai berikut.
a. alat-alat produksi
b. senjata
c. wadah
d. alat untuk menyalakan api
Sumber:
Indonesian Heritage: Ancient History,
1996
Gambar 2.3
Alat Produksi
Alat-alat produksi yang digunakan
masyarakat tradisional.
38
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
e. makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-
jamuan
f.
pakaian dan perhiasan
g. tempat berlindung dan perumahan
h. alat-alat transportasi
Alat-alat produksi adalah alat-alat yang digunakan dalam suatu
pekerjaan, mulai yang sederhana (batu untuk menumbuk padi)
sampai yang lebih kompleks (alat untuk menenun pakaian). Jika
diklasi
fi
kasikan menurut bahannya, alat-alat tersebut dapat dibagi
menjadi alat dari batu, tulang, kayu, logam, dan bambu. Selanjutnya,
jika diklasi
fi
kasikan berdasarkan teknik membuatnya, dapat dibagi
menjadi empat teknik, yaitu teknik dipukul, teknik ditekan, teknik
dipecah, dan teknik digiling. Jika dilihat dari fungsinya alat tersebut
dapat dibedakan menjadi alat untuk memotong, untuk membuat
lobang, memukul, alat penggiling, alat peraga, alat untuk menyala-
kan api, dan alat untuk meniup api.
Senjata dapat diklasi
fi
kasikan berdasarkan bahan pemben
tuknya
dan fungsinya. Berdasarkan bahan pembentukan nya dapat dibagi
menjadi senjata yang terbuat dari batu, kayu, tulang, bambu, dan
logam. Adapun menurut fungsinya, senjata dapat dibagi menjadi
senjata potong, senjata tusuk, senjata lempar, dan senjata penolak.
Berdasarkan cara peng gunaannya, senjata dapat di klasi
fi
kasi kan
menjadi senjata untuk berburu, menangkap ikan, dan berperang.
Wadah adalah alat untuk menyimpan, menimbun, dan memuat
barang-barang. Fungsi lain dari wadah adalah untuk memasak
makanan dan membawa barang. Wadah dapat diklasi
fi
kasikan ber-
dasarkan bahan pembuatnya, seperti dari kayu, bambu, tempurung
kelapa, serat-serat pohon, dan tanah liat. Wadah yang terbuat dari
tanah liat lebih dikenal dengan sebutan
tembikar
.
Makanan jika dilihat dari bahannya dibagi menjadi sayur-sayuran,
buah-buahan, daging, biji-bijian, akar-akaran, dan susu. Jika ditinjau
dari cara pengolahan atau memasaknya, dibagi menjadi makanan yang
dimasak dengan api dan makanan yang dimasak dengan batu panas.
Dipandang dari tujuan konsums
inya, mak
anan dapat
diklasi
fi
kasikan
menjadi makanan (
food
), minuman, bumbu, dan bahan yang dipakai
untuk kenikmatan (misalnya madat dan tembakau).
Pakaian jika digolongkan berdasarkan b
ahan pembuatnya dapat
dibagi menjadi pakaian dari bahan t
enun, kulit pohon, dan kulit kayu.
Menurut Koentjaraningrat, fungsi pakaian dapat dibagi menjadi
empat golongan sebagai berikut.
a. Pakaian yang digunakan untuk menahan pengaruh alam
(melindungi dari panas, dingin, dan hujan).
b. Pakaian untuk menunjukkan kelas sosial (gengsi).
c. Pakaian sebagai lambang yang dianggap suci.
d. Pakaian sebagai perhiasan badan.
Berdasarkan bahan pembuatannya, rumah dapat dibuat dari
kayu, jerami, batu, dan kulit pohon. Tempat berlindung ini berfungsi
untuk me lindungi manusia dari alam (panas, dingin, dan hujan) juga
sebagai tempat beristirahat di waktu malam atau ketika aktivitas
sehari-hari sudah selesai. Berdasarkan fungsi sosialnya rumah dapat
dibagi menjadi:
a. rumah tempat tinggal keluarga kecil,
b. rumah tempat tinggal keluarga besar,
c. rumah ibadah,
d. rumah tempat pertemuan, dan
e. rumah pertahanan.
Sumber:
Tajuk,
24 Juni 1999
Gambar 2.4
Sesajen
Sesajen adalah menu makanan yang
khusus diadakan dalam sua
tu upacara
adat. Aneka masakan tersebut biasanya
ditempatkan pada wadah y
ang khusus pula.
Sumber:
Swa Sembada,
Juni 1999
Gambar 2.5
Rumah
Rumah tempat berlindung dan berkumpul
dengan keluarga.
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
39
Manusia selalu ingin bergerak ke mana-mana. Oleh karena itu,
manusia memerlukan alat bantu untuk memudahkan aktivitasnya. Sejak
zaman prasejarah, manusia sudah menciptakan alat transportasi. Alat
tranportasi tersebut dapat digolongkan menjadi perahu, rakit, kereta
beroda, dan binatang. Adapun di zaman modern dapat ditambah
dengan mobil, sepeda, kereta api, dan pesawat terbang.
3. Sistem Mata Pencarian
Para ahli antropologi memusatkan perhatiannya pada sistem
mata pencarian. Hal ini terbatas pada sistem yang bersifat tradisional
karena perhatian antropologi adalah pada kebudayaan suatu suku
bangsa. Sistem mata pencarian tersebut di antaranya:
a. berburu dan meramu,
b. beternak,
c. bercocok tanam di ladang,
d. menangkap ikan,
e. bercocok tanam dengan sistem irigasi,
a. Berburu dan Meramu
Berburu dan meramu adalah sistem mata pencarian manusia
yang pal ing tua. Pada masa sekarang, manusia sudah banyak beralih
ke bidang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut
sejarah, masa manusia memenuhi kebutuhan hidup dari berburu
dan meramu berlangsung pada masa
paleolitikum
(zaman batu tua).
Namun, mata pencarian ini masih ada sampai sekarang. Suku
bangsa yang tinggal di daerah-daerah yang kurang menguntungkan,
menggantungkan hidupnya dari berburu dan meramu (
hunting
and gathering
). Di Indonesia, suku bangsa yang menggantungkan
hidupnya dari berburu dan meramu ini terdapat di Papua dan Suku
Anak Dalam.
Gambar 2.6
Masyarakat
Nomaden
Alam menjadi sumber makanan utama
bagi masyarakat
nomaden
.
Sumber:
Indonesian Heritage: Ancient History,
1996
Dalam masyarakat berburu dan meramu, mereka meng-
gantung
kan hidup sepenuhnya kepada alam (
in-natural
). Alam
dijadikan sebagai tempat untuk mencari sumber makanan. Para
ahli antropologi dalam mempelajari kehidupan masyarakat berburu
dan meramu, memusatkan perhatiannya pada beberapa aspek yang
dibagi berdasarkan ilmu ekonomi. Aspek-aspek tersebut di antaranya
sebagai berikut.
40
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
1. Sumber Alam dan Modal
Meliputi hak layak dan hak milik atas wilayah berburu, sumber
air, hak milik atas berburu, senjata yang digunakan untuk
berburu, dan alat transportasi yang digunakan ketika akan
menuju tempat berburu.
2. Tenaga Kerja
Aspek yang dikaji meliputi kelompok manusia yang melakukan
berburu dan meramu, hubungan kelompok dalam berburu, serta
masalah kepemimpinan ketika sedang berburu.
3. Produksi dan Teknologi Produksi
Aspek yang dikaji antropologi meliputi teknik dan cara berburu
termasuk di dalamnya tata cara yang berdasarkan ilmu gaib,
upacara-upacara yang dilakukan ketika akan berburu agar
hewan hasil buruan melimpah, dan alat-alat yang digunakan
untuk berburu.
4. Konsumsi, Distribusi, dan Pemasaran
Aspek yang dikaji antropologi adalah mengenai adat-istiadat
dalam pembagian hasil buruan kepada anggota kelompoknya,
cara bagaimana hasil buruan diproses untuk dimakan atau dijual
kepada masyarakat di luar kelompoknya.
b. Beternak
Beternak yang dilakukan adalah beternak secara tradisional,
yaitu memelihara hewan dalam jumlah yang banyak untuk diambil
hasilnya, misalnya daging, susu, telur, dan kulit. Mata pencarian
ini biasanya di lakukan oleh penduduk/masyarakat yang tinggal
di daerah
sabana
(padang rumput) atau
stepa
. Masyarakat seperti
ini tersebar di daerah Asia Tengah, Asia Barat Daya, Siberia, Afrika
Timur, Afrika Selatan, dan suku bangsa yang tinggal di daerah
gurun Afrika Utara, khusus di Indonesia hanya terdapat di Nusa
Tenggara.
Masyarakat yang bermatapencarian beternak biasanya memiliki
sifat-sifat yang agresif. Hal tersebut disebabkan oleh sepanjang waktu
mereka harus menjaga keamanan ternak dari serangan hewan liar
dan kelompok lain yang menjadi saingannya, serta memperebutkan
daerah padang rumput untuk makanan ternaknya. Sifat agresif mereka
juga disebabkan oleh kebutuhan makanan mereka, yaitu gandum,
beras, sayuran, dan buah-buahan yang biasanya mereka peroleh
dengan cara menaklukan, merebut, dan menjajah masyarakat yang
bermatapencarian bercocok tanam.
Suku bangsa peternak biasanya hidup secara
nomaden
(berpindah-pindah). Sepanjang musim semi dan musim panas,
mereka mengembara ke daerah yang luas dengan tujuan untuk
mencari padang rumput yang subur dan sumber air yang banyak.
Namun jika musim dingin, mereka tinggal dan menetap untuk
sementara di desa-desa induk.
c. Bercocok Tanam di Ladang
Sistem seperti ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang
tinggal di daerah hutan tropis, seperti di Asia Tenggara, kepulauan
di Asia Tenggara, di daerah Sungai Konggo (Afrika), dan di daerah
Sungai Amazone (Amerika Selatan). Daerah hutan tropis biasanya
memiliki tanah yang subur. Hal ini akibat dari daun-daun yang jatuh
ke tanah kemudian membusuk.
Cara orang bercocok tanam di ladang adalah dengan membuka
sebidang tanah di hutan dengan cara membabat semak belukar,
menebang pohon-pohon, kemudian membakar dahan-dahan pohon
Apakah masih ada gaya hidup
seperti berburu dan meramu sampai
sekarang? Apa yang akan Anda
lakukan jika hidup pada masa itu?
Sumber:
Indonesian Heritage: Ancient History,
1996
Gambar 2.7
Ternak
Masyarakat yang bermatapencarian
sebagai peternak biasanya hidup secara
berpindah-pindah (
nomaden
).
Diskusi
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
41
yang sudah kering. Setelah ladang dibuka, lahan tersebut ditanami
dengan jenis tanaman yang tidak memerlukan pemeliharaan yang
rumit dan tidak memerlukan irigasi (pengairan). Jenis tanaman
yang biasanya ditanam di ladang adalah padi huma, ubi rambat, ubi
kayu, terong, nanas, cabe, tebu, pisang, labu, durian, dan cempedak.
Setelah 2–3 kali masa panen, ladang tersebut ditinggalkan karena
tanahnya kurang subur. Kemudian, mereka mencari dan membuka
lahan lain yang kosong. Mereka akan kembali ke ladang yang sudah
ditinggalkan selama 10–12 tahun karena pada masa itu lahan tersebut
sudah kembali menjadi hutan.
Dalam sistem berladang, biasanya diperlukan orang banyak
untuk membuka ladang. Tenaga satu keluarga biasanya tidak akan
cukup dan harus meminta bantuan kepada orang lain. Oleh karena
itu, pada masyarakat ini biasanya berkembang sistem kerja sama
(gotong royong) berdasarkan hubungan tetangga dan persaha-
batan. Pekerjaan membuka lahan biasanya dilakukan oleh laki-laki,
tetapi jika dalam satu kelompok kekurangan tenaga laki-laki maka
membuka hutan pun bisa dilakukan oleh wanita.
d. Menangkap Ikan
Sistem mata pencarian ini termasuk mata pencarian tertua di
dunia. Manusia purba yang tinggal di tepi laut, sungai besar, dan danau
telah memanfaatkan sumber alam ini untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka. Ketika manusia sudah mengenal cara bercocok tanam,
menangkap ikan dijadikan sebagai mata pencarian tambahan. Namun,
pada saat ini menangkap ikan dijadikan sebagai mata pencarian yang
utama, terutama bagi penduduk yang tinggal di tepi pantai.
Sumber:
Tempo,
22–28 Januari 2001
Gambar 2.9
Menangkap Ikan
Menangkap ikan termasuk mata pencarian
tertua di dunia.
Para ahli antropologi mempelajari masyarakat ini dengan
memusatkan perhatian pada sumber alam dan modal yang meliputi
hak layak terhadap daerah-daerah di sekitar sungai, danau/pantai,
hak tempat berlabuh perahu, dan hak milik atas alat-alat untuk
menangkap ikan. Cara bekerja dalam menangkap ikan ini meliputi
gotong royong dalam menangkap ikan, mengerahkan awak kapal,
serta pembagian upah dan bagi hasil tangkapan. Teknologi produksi
meliputi cara-cara menangkap ikan, cara memelihara alat-alat
perikanan, cara membuat dan memelihara perahu, serta upacara-
upacara ketika akan menangkap ikan. Distribusi dan pemasaran
meliputi hal-hal yang ada hubungannya dengan cara pengawetan
ikan dan organisasi penjualan serta distribusinya.
Gambar 2.8
Berladang
Sistem berladang biasanya memerlukan
orang banyak untuk membuka ladang.
Sumber:
Tempo,
23 September 2001
42
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
e. Bercocok Tanam Menetap dengan Irigasi
Sistem mata pencarian ini pertama kali muncul di daerah-daerah
yang dekat dengan sungai besar karena di sekitar daerah tersebut
tanahnya subur akibat luapan lumpur dari sungai. Daerah-daerah
tersebut misalnya terdapat di Sungai Nil (Mesir), Sungai Gangga
(India), Sungai Eufrat dan Tigris (sekarang daerah sekitar Irak),
serta Sungai Kuning (Cina). Pada masa sekarang, penduduk yang
bermatapencarian berladang sudah banyak yang beralih menjadi
bercocok tanam menetap. Hal ini disebabkan jumlah manusia
sudah meningkat sehingga wilayah hutan banyak yang beralih
fungsi menjadi pemukiman tetap. Penyebab lainnya adalah sudah
majunya ilmu cara menanam dan adanya irigasi sehingga kesuburan
tanah bisa diusahakan dengan cara pemupukan dan pengolahan
tanah. Misalnya pencangkulan atau pengolahan dengan bajak. Jenis
tanaman yang ditanam juga sudah lebih kompleks, seperti padi,
sayuran, buah-buahan, teh, dan kopi. Tanaman yang memerlukan
pe melihara an rumit pun sudah mulai dibudidayakan.
Gambar 2.10
Bertani
Sebelum ditanam padi, tanah diolah
menggunakan cangkul atau bajak.
Sumber:
Indonesian Heritage: Ancient History
, 1996
4. Organisasi Sosial
Kehidupan bermasyarakat diatur dan diorganisisasi oleh adat
istiadat beserta aturan-aturan mengenai bermacam-macam kesatuan
dalam lingkungan hidup dan bergaul. Kesatuan sosial yang paling
dekat adalah kekerabatan dan kesatuan-kesatuan di luar kerabat,
tetapi masih dalam lingkungan komunitas.
Pada masyarakat tradisional, sistem kekerabatan berpengaruh
besar dan sangat mengikat di antara m
ereka. Seiring dengan
perkembangan zaman, fungsi kesatuan kekerabatan biasanya mulai
berkurang dan agak longgar. Walaupun demikian, masih banyak
suku-suku bangsa di dunia yang masih meme gangnya, seperti di
daerah-daerah yang berkebudayaan agraris seperti Afrika, Asia,
Oseanis, dan Amerika Latin.
Para ahli antropologi telah banyak meneliti mengenai macam-
macam sistem kekerabatan, organisasi masyarakat komunitas desa,
serta komunitas kecil dan penggolongan masyarakat atau pelapisan
sosial. Menurut
L. H. Morgan
, macam-macam sistem kekerabatan
di dunia erat kaitannya dengan sistem istilah kekerabatan. Susunan
masyarakat berdasarkan kekerabatan dapat dibedakan menjadi
beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.
Buatlah sebuah skema struktur
kekerabatan keluarga Anda, minimal
empat generasi dengan Anda
di lapisan paling bawah. Berilah
penjelasan termasuk baris keturunan
apakah keluarga Anda tersebut.
Serahkan hasilnya kepada gurumu.
Asah Ilmu
Etnosentrisme merupakan
kecenderungan untuk memandang
budaya sendiri sebagai yang terbaik
dan menilai kepercayaan dan perilaku
yang berbeda secara budaya dengan
standar kebudayaan sendiri.
Ethnocentrism is the tendency to
view one’s own culture as best and
to judge the behavior and belief
of culturally different by one’s own
standards.
Sumber
:
Anthropology: The Exploration of Human
Diversity
, 2000.
Referensi
Antropologi
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
43
a. Garis Keturunan Bapak (
Patrilineal
)
Susunan masyarakat yang
patrilineal
, menarik garis keturunan
selalu dihubungkan dengan bapak. Hak waris hanya diberikan
kepada anggota-anggota kerabat laki-laki, terutama anak laki-laki.
Bagi masyarakat
patrilineal
, laki-laki mendapat penghargaan dan
penghormatan lebih tinggi dari pada kaum wanita. Di Indonesia,
sistem kekerabatan
patrilineal
dianut oleh Suku Batak. Struktur bagan
sistem
patrilineal
dapat dilihat dari bagan berikut.
Bagan 2.1
Struktur Kekerabatan Patrilineal
Sumber:
Pengantar Antropologi
, 1990
b. Garis Keturunan Ibu (
Matrilineal
)
Masyarakat
genealogis
menarik keturunan hanya dihubungkan
dengan ibu. Anak-anak menjadi hak ibu, termasuk dalam kekerabat-
an ibu. Setelah perkawinan pengantin menetap di pusat kediaman
kerabat istri. Sistem waris diturunkan kepada anggota kerabat
perempuan dan kedudukan sosial perempuan lebih tinggi dari pada
laki-laki. Akan tetapi, lelaki tetap berperan sebagai pengelola waktu,
harta, usaha, dan adat keluarga. Sistem
matrilineal
di Indonesia
dianut oleh suku bangsa Minangkabau. Pada suku Minangkabau
laki-laki berperan sebagai pengelola harta dan adat yang disebut
mamak (paman).
Garis keturunan
matrilineal
dapat dilihat dari bagan berikut.
Bagan 2.2
Struktur Kekerabatan Matrilineal
Matrilineal adalah aturan penarikan
garis keturunan yang seseorang
secara otomatis bergabung dengan
pihak ibu sejak lahir dan sepanjang
hidupnya.
Matrilineal descent is unilineal
descent rule in which people join the
mother’s groups automatically at birth
and stay members throughout at birth
and stay members throughout life.
Sumber:
Anthropology: The Exploration of Human
Diversity
, 2000
Referensi
Antropologi
Keterangan:
: Perempuan yang ditelusur sebagai anggota kerabat
: Laki-laki yang ditelusur sebagai anggota kerabat
: Perempuan yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat
: Laki-laki yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat
Keterangan:
: Perempuan yang ditelusur sebagai anggota kerabat
: Laki-laki yang ditelusur sebagai anggota kerabat
: Perempuan yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat
: Laki-laki yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat
Sumber:
Pengantar Antropologi,
1990
44
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
c. Garis Parental
Pada masyarakat
genealogis
yang menarik garis keturunan
dari ibu dan bapak (
parental
dan
bilateral
) adalah para anggotanya
menganggap dirinya kerabat. Dalam memperhitungkan garis
keturunan menghu bungkan kepada ibu dan bapak. Anak-anak
menjadi hak ibu dan bapak termasuk kerabat dari pihak laki-laki
dan pihak istri. Dalam sistem ini tidak ada perbedaan penghargaan
antara laki-laki dan perempuan. Sistem ini dianut oleh Suku Sunda,
Jawa, dan Kalimantan.
d.
Doubleunilateral
Masyarakat
doubleunilateral
adalah masyarakat yang menganut
dua sistem kekerabatan (
patrilineal
dan
matrilineal
) yang berlaku dan
dijadikan sebagai kesatuan-kesatuan sosial. Semua anggota keluarga
adalah kerabat bapak dan kerabat ibu.
e.
Alternered
Susunan kekerabatan ini berarah sepihak dan berdasarkan
perkawinan yang mengakibatkan anak-anak termasuk kerabat bapak
atau termasuk kerabat ibu.
Susunan masyarakat berdasarkan komunitas dibagi menjadi tiga
di antaranya sebagai berikut.
1) Perkampungan, terdiri atas para anggota persekutu an yang
tidak berkerabat namun tinggal di suatu daerah atau lingkungan
yang sama. Mereka merupakan satu kesatuan sosial yang berdiri
sendiri, di atas, dan di bawahnya tidak ada kesatuan hidup (adat)
lain. Sistem ini biasanya terdapat di Jawa dan Bali.
2) Persekutuan daerah adalah suatu daerah yang merupakan
satu kesatuan sosial sendiri dan dalam daerah tersebut ada
beberapa kampung. Kampung-kampung tersebut memiliki tata
peme rintahan sendiri yang sejenis. Setiap kampung merupakan
daerah bawahan dan mengakui persekutuan daerah tersebut
sebagai induknya. Misalnya, marga dengan dusun-dusunnya
di Sumatra Selatan.
3) Serikat-perkampungan adalah hubungan kerja sama antara
beberapa perkampungan yang berdekatan. Persekutuan tersebut
memiliki pengurus, tetapi kedudukannya sejajar dengan pengurus
kampung-kampung lainnya. Model ini biasanya ter bentuk untuk
mengerjakan kepentingan bersama, seperti jalan, irigasi, dan
keamanan. Misalnya, serikat-serikat per kampungan yang ada
di daerah Batak (Tapanuli Tengah).
Sistem penggolongan masyarakat atau pelapisan sosial di-
lakukan berdasarkan beberapa hal, yaitu kekayaan, jenis kelamin,
pembagian kerja, atau tingkat pendidikan. Menurut sifatnya, sistem
pelapisan sosial dibagi dua, yaitu tertutup (
closed social strati
fi
cation
)
dan terbuka (
open social strati
fi
cation
). Pada pelapisan sosial terbuka,
setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan dengan kecakapan
sendiri untuk naik ke lapisan yang lebih atas. Adapun dalam pelapis-
an tertutup, anggota masyarakat tidak bisa mengubah strati
fi
kasi nya.
Dalam hal ini status sosial diwariskan melalui kelahiran, contohnya
sistem kasta di India.
5. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimaksud dalam kebudayaan adalah
merupakan uraian dari cabang-cabang pengetahuan. Setiap suku
bangsa biasanya mengetahui pengetahuan berdasarkan pokok
kajiannya sebagai berikut.
Carilah contoh daerah lain yang
menggunakan sistem kekerabatan
patrilineal, matrilineal, parental,
dubbleunilateral
, dan
alternred
.
Peduli
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
45
a. Alam Sekitar
Pengetahuan tentang alam sekitar, mencakup pengetahuan
tentang musim, gejala alam, dan astronomi. Pengetahuan tersebut
mereka peroleh dari pengalaman ketika melakukan aktivitas sehari-
hari, misalnya berburu, bertani, atau berlayar. Biasanya, penge tahuan
tentang alam ini juga berkaitan dengan sistem religi atau kepecayaan
suku bangsa tersebut. Misalnya dalam penciptaan alam semesta,
gejala-gejala alam, atau gerhana. Pengetahuan tersebut biasanya
terkandung dalam dongeng, mitos, ataupun cerita rakyat.
b. Tumbuhan
Pengetahuan tentang tumbuhan merupakan pengetahuan dasar
bagi manusia, terutama bagi yang mata pencariannya bercocok tanam.
Hampir semua suku bangsa, masyarakatnya memiliki pengetahuan
tentang tumbuhan di sekelilingnya. Misalnya tumbuhan yang bisa
dimakan oleh manusia, binatang ternak, tumbuhan obat, dan untuk
membuat racun senjata.
c. Binatang
Pengetahuan tentang binatang merupakan modal utama bagi
masyarakat yang mata pencariannya berburu atau mencari ikan.
Diperlukan pula oleh mereka yang hidup dari pertanian. Bagi
petani, pengetahuan tentang binatang diperlukan agar mereka tahu
bagaimana karakteristik binatang tersebut sehingga mereka dapat
menjaga tanamannya dari gangguan binatang tersebut. Selain itu,
susu dan daging binatang merupakan unsur utama dalam makanan
setiap suku bangsa.
d. Tubuh Manusia
Pengetahuan tentang tubuh manusia dalam masyarakat
tradisional diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, biasanya
dimiliki oleh dukun atau tabib. Oleh karena itu, Koentjaraningrat
menyebutnya dengan ilmu dukun karena di pedesaan orang
yang bisa mengobati itu adalah dukun. Mereka biasanya memiliki
pengetahuan yang luas mengenai ciri-ciri tubuh manusia, letak, dan
susunan uratnya.
e. Sifat dan Tingkah Laku Manusia
Pengetahuan ini dalam masyarakat tradisional adalah bagaimana
bertingkah laku, sopan-santun pergaulan, adat istiadat, sistem
norma, hukum adat, pengetahuan tentang silsilah keluarga, dan
sejarahnya.
f. Ruang dan Waktu
Pengetahuan ruang dan waktu dalam masyarakat tradisional
digunakan untuk menghitung, mengukur, menimbang, dan
menentukan penanggalan.
6. Sistem Religi
Religi biasanya disamakan dengan agama. Menurut
Ensiklopedi
Nasional Indonesia
, agama adalah aturan/tata cara hidup manusia
dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Agama
mencakup tata tertib upacara sebagai tata cara untuk langsung
berhubungan dengan Tuhan. Agama juga disebut sebagai pedoman
hidup umat manusia, pedoman bagaimana dia harus berpikir, ber-
tingkah laku, dan bertindak sehingga tercipta suatu hubungan serasi
antara manusia dan hubungan erat dengan Tuhan.
Diskusikan bersama teman kelompok
Anda. Apakah langkah yang perlu
dilakukan untuk menumbuhkan
kecintaan generasi muda
mempelajari dan menghayati budaya
lokal, khususnya ilmu pengetahuan?
Diskusi
46
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Dalam kaitannya dengan kebudayaan, sistem religi memiliki
tiga unsur, yaitu sebagai berikut.
a. Sistem Keyakinan
Sistem keyakian secara khusus mengandung banyak sub-unsur.
Para ahli antropologi menaruh perhatian kepada para dewa
(jahat atau baik), sifat-sifat dan tanda-tanda dewa, konsepsi
tentang makhluk halus (roh leluhur, roh jahat, dan hantu),
konsepsi tentang dewa tertinggi dan penciptaan alam semesta
(
kosmogoni
), kosmologi, konsepsi tentang hidup dan mati, serta
konsepsi tentang dunia roh dan akhirat.
b. Sistem Upacara Keagamaan
Dalam sistem upacara keagamaan, para ahli antropologi mene-
kankan pada empat aspek.
Pertama
, tempat upacara keagamaan
dilakukan seperti makam, candi, pura, kuil, gereja, dan masjid.
Kedua
, saat-saat upacara keagamaan (hari-hari keramat, dan hari-
hari suci).
Ketiga
, benda-benda yang digunakan dalam upacara
seperti patung dewa-dewa dan alat bunyi-bunyian (lonceng,
genderang).
Keempat
, para pelaku upacara keagamaan (pendeta,
biksu, syaman, dan dukun).
c. Suatu Umat yang Menganut Religi
Secara khusus unsur ini meliputi masalah-masalah pengikut
suatu agama, hubungan antarpemeluk agama, hubungan dengan
pemimpin agama dan organisasi para penganut, kewajiban, serta
hak-hak penganutnya.
Selain masalah religi, dalam kebudayaan suatu suku bangsa juga
perlu diperhatikan masalah ilmu gaib. Pada masyarakat tradisional,
ilmu gaib erat kaitannya dengan masalah religi.
7. Kesenian
Kesenian adalah suatu ekspresi manusia akan keindahan
dengan latar belakang tradisi atau sistem budaya masyarakat
pemilik karya seni tersebut. Dalam karya seni tersirat pesan dari
masyarakatnya yang berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan,
nilai, dan norma.
Menurut Koentjaraningrat, berdasarkan jenisnya kesenian dibagi
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Seni rupa, yaitu kesenian yang dinikmati manusia dengan mata.
Seni yang termasuk dalam seni rupa adalah seni patung, seni
ukir, dan seni lukis.
b. Seni suara, yaitu kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan
telinga. Seni yang termasuk dalam seni suara adalah seni vokal,
seni instrumental, dan seni sastra.
Selain memiliki fungsi sebagai ekspresi dari hasrat manusia akan
keindahan, kelompok
kecil kesenian juga memiliki fungsi sosial.
Misalnya, dalam pemujaan terhadap para dewa yang berperan
dalam kehidupan mereka dan roh nenek moyang. Dengan demikian,
antara kesenian dan religi terdapat suatu hubungan, misalnya dalam
upacara pemujaan terhadap arwah nenek moyang atau para dewa
biasanya digunakan alat-alat musik untuk menciptakan harmoni
yang indah dan digambarkan dalam gerak tari-tarian yang indah.
Tari-tarian ditampilkan sebagai pemujaan terhadap arwah nenek
moyang dan menjadi sarana untuk menitipkan harapan di masa
yang akan datang. Kesenian juga merupakan tempat sosiali
sasi/
pertemuan antaranggota masyarakat. Ciri yang terkandung dalam
kesenian rakyat itu memiliki nilai-nilai yang merupakan re
fl
eksi dari
kehidupan sehari-hari mereka.
Beberapa saat yang lalu terjadi
fenomena “kesurupan” di berbagai
wilayah Indonesia. Bagaimana tang-
gapan Anda mengenai peristiwa itu
jika dipandang dari konsep religi?
Diskusi
Jika Anda seorang antropolog dan
diminta melakukan penelitian di
daerah yang penduduknya memeluk
agama yang berlainan dengan
keyakinan Anda. Bersediakah Anda?
Kemukakan apa saja alasan yang
mendukung kesediaan Anda.
Asah Ilmu
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
47
1. Bahasa
Bahasa merupakan salah satu unsur budaya dan simbol bagi
manusia dalam berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia dapat
menyampaikan atau menerima berbagai pesan, baik untuk dirinya
maupun untuk orang lain. Bahasa dalam lingkup yang luas tidak
hanya tertuju pada bahasa lisan atau tertulis.
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai suatu sistem
lambang terorganisasi yang disepakati secara umum dan merupakan
hasil belajar yang digunakan untuk menyajikan pengalaman-
pengalaman dalam suatu komunitas. Bahasa merupakan alat utama
penyaluran kepercayaan, nilai, dan norma, termasuk seni dan religi.
Bahasa adalah alat untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagai
alat bantu berpikir.
Bahasa erat hubungannya dengan budaya mengingat b
ahasa
erat kaitannya dengan pola pikir suatu masyarakat. Artinya, bahasa
memegang peranan yang sangat penting di dalam proses berpikir
dan kreativitas setiap individu.
B
Hubungan dan Fungsi Bahasa, Seni,
dan Religi
Bentuk ekspresi seni manusia tersebut bisa juga dituangkan
dalam alat-alat kehidupan sehari-hari, seperti pakaian, rumah,
perahu, senjata, dan alat-alat rumah tangga. Misalnya, pada
kebudayaan suku-suku bangsa di Indonesia, pakaian bukan hanya
berfungsi sebagai pelindung tubuh. Pada pakaian adat di dalamnya
terdapat keindahan dan simbol-simbol bermakna yang terdapat
dalam warna, motif, hiasan, dan bentuknya.
Gambar 2.11
Tarian
Tari-tarian salah satunya berfungsi sebagai
pemujaan terhadap arwah nenek moyang.
Sumber:
Ensiklopedi Islam untuk Pelajar,
2001
Setelah mempelajari uraian tentang tujuh unsur budaya universal tersebut, buatlah sebuah
kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda, berbeda
agama, suku, ataupun ras. Diskusikanlah sebuah tema mengenai identifikasi tujuh unsur
budaya universal pada budaya daerah tempat Anda tinggal. Jika perlu, carilah referensi
tambahan dari buku, koran, majalah, atau situs internet. Presentasikan hasilnya di depan
kelas. Guru mengamati dan memberi nilai.
Bedah Budaya
48
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Sumber:
Mata Baca,
Desember 2005
Gambar 2.13
Buku Harry Potter
Buku Harry Potter yang sudah difilmkan
ternyata sangat disukai anak-anak dan
orang dewasa. Kembangkan keterampilan
menulis
Anda agar dapat mengimbangi
arus informasi dari luar negeri.
Sumber:
Lukisan Sejarah Nasional Indonesia,
1995
Gambar 2.12
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno termasuk komunikator terbaik.
Selain sebagai proklamator dan presiden
pertama RI, beliau juga memelopori
terbentuknya gerakan Nonblok.
Menurut
Koentjaraningrat
, bahasa merupakan sistem per-
lambangan manusia, baik dengan lisan maupun tertulis untuk
berkomunikasi dengan yang lain. Hakikat bahasa dapat dilihat
dari dua sudut pandang, yaitu hakikat wujud atau substansi dan
hakikat fungsi. Hakikat substansi terdiri atas dua unsur, yaitu unsur
bersifat bunyi-bunyi bahasa sistematis yang dihasilkan dengan
meng gunakan alat-alat ucap, dan unsur segala sesuatu yang dapat
di nyatakan oleh manusia melalui pikiran, perasaan, kemauan,
kenyataan tentang dunia, peristiwa, serta segala pengalaman
manusia dalam kehidupannya. Walaupun kedua unsur tersebut
secara eksistensial dapat dibedakan, keduanya senantiasa dalam
kesatuan. Keberadaannya dalam satu kesatuan ini yang dipahami
sebagai suatu bahasa.
Sementara fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk ber-
komunikasi dalam masyarakat. Dalam pengertian yang luas,
komunikasi adalah suatu proses penyampaian maksud atau amanat
kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Kata-kata
kunci dalam pengertian komunikasi adalah proses, maksud atau
amanat orang lain, dan saluran. Pengertian komunikasi sebagai
suatu proses yang berarti aktivitas komunikasi itu bersifat dinamis.
Maksud atau amanat komunikasi bisa berupa informasi tentang
fakta, peristiwa, nilai, pendapat, etika, dan keinginan. Orang yang
ingin menyam paikan gagasan atau amanat bisa disebut
komunikator
.
Adapun orang yang mendengarkan atau membaca disebut
komunike
atau lawan tutur, yaitu subyek yang dimaksudkan untuk menerima
maksud atau amanat komunikasi. Komunikator disebut juga sebagai
sender
dan komunike sebagai
receiver
. Kedua pemeran komunikasi itu
memiliki peranan yang penting dalam sebuah peristiwa komunikasi.
Oleh karena itu, agar komunikasi dapat berlangsung dengan
lancar, keduanya harus bekerja sama dan mengetahui siapa yang
menjadi lawan tuturnya itu, baik secara
fi
sik, psikologis, maupun
sosiologis.
Jadi, fungsi bahasa yaitu:
1. simbol atau lambang dari suatu hasil budaya di suatu daerah;
2. alat berinteraksi atau berkomunikasi;
3. alat untuk menyalurkan kepercayaan, nilai, dan norma;
4. alat untuk berpikir;
5. pedoman untuk melihat kenyataan di masyarakat.
Selain itu, bahasa dapat juga berperan sebagai alat untuk pelestar-
ian dan pewarisan budaya. Melalui bahasa, orang dapat meneruskan
atau menerima keterangan-keterangan secara simbolis sehingga
dapat menjadi pewaris dari suatu kebudayaan yang kaya dan be-
ranekaragam. Melalui penguasaan bahasa pula, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat diikuti serta dikembangkan.
Bahasa bersifat simbolis, artinya suatu kata mampu me-
lambang
kan arti apapun. Melalui bahasa terjadi pewarisan budaya
dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Misalnya, seorang
pelukis di Bali membimbing muridnya cara melukis wayang
dengan menggunakan bahasa Bali. Demikian pula, para kyai di
pesantren mengajarkan seni membaca al Quran dengan bahasa
Arab dan bahasa daerah setempat. Meskipun dengan meng-
gunakan bahasa Indonesia pun sebenarnya bisa. Hal tersebut
merupakan bagian dari pewarisan budaya bahasa, seni, dan religi
sekaligus.
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
49
Hampir seluruh etnis atau suku bangsa yang ada di Indonesia
memiliki bahasa atau dialek tersendiri sehingga beberapa kata yang
sama memiliki makna yang berbeda sesuai dengan simbol daerahnya
masing-masing. Bahasa yang dimiliki oleh setiap suku bangsa yang
ada di Indonesia merupakan satu ciri khas dan bentuk keragaman
dari suku-suku bangsa yang ada di seluruh Indonesia. Contohnya,
jika di daerah yang berbahasa Sunda
gedang
sama dengan
pepaya
, di
daerah Cirebon yang bahasanya campuran antara bahasa Jawa dan
Sunda,
ge dang
adalah
pisang
. Jadi, makanan penutup dengan
ge’dang
di daerah Cirebon sama dengan
pisang
. Lain lagi di daerah Betawi,
jika seseorang ingin menikmati
ketoprak
, yang akan didapatkannya
adalah sebuah hidangan makanan. Jika di wilayah Jawa Timur atau
Jawa Tengah, seseorang akan menik mati hidangan seni drama yang
penuh dengan lawakan, komedi, atau humor.
Dari contoh tersebut, dalam kehidupan sehari-hari penggunaan
bahasa yang baik dan benar serta logat atau dialek yang sesuai
kaidahnya harus diterapkan. Jika tidak, akan memunculkan
kesalahpahaman. Bahasa Indonesia harus dikuasai sebagai bahasa
persatuan untuk membantu rakyat Indonesia dalam berkomunikasi
dengan suku bangsa lain di Indonesia. Bahasa Indonesia juga
berfungsi sebagai alat pemersatu suku bangsa yang ada di Indonesia.
Bahasa daerah yang ada di Indonesia dapat membuat sosialisasi
dengan suku yang bahasanya kita kuasai menjadi lebih mudah dan
orang dari suku tersebut merasa dihargai karena bahasanya dapat
dipahami dan digunakan oleh orang dari suku lain. Sementara itu,
mampu menguasai bahasa asing, seperti bahasa Arab, Inggris, dan
Jepang membantu dalam mengembangkan sosialisasi dengan rakyat
dari berbagai negara yang dapat mem bantu seseorang dalam berbagai
hal, seperti karier, bisnis atau usaha, politik, dan sosial. Oleh karena
itu, mempelajari berbagai bahasa baik dari dalam negeri maupun
dari luar negeri tidak akan rugi. Berkomunikasi dengan bahasa yang
sedang dipelajari jangan mem buat seseorang juga berlebihan dalam
menggunakannya yang berakibat pada terlupakannya bahasa induk
atau bahasa daerah yang akhirnya dapat menghilangnya ragam
bahasa daerah.
Hal inilah yang sedang terjadi pada masyarakat, banyak anak yang
sejak kecil diperkenalkan dengan bahasa asing dengan alasan untuk
mempermudah dalam memahami dan melanjutkan sekolah. Namun
jika anak tersebut tidak diperkenalkan bahasa induknya sehingga
warisan budaya y
ang tersimpan melalui bahasa, lama kelamaan
akan dilupakan oleh generasi penerus. Saat ini, kebutuhan akan
penguasaan bahasa asing disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan.
Negara-negara yang bahasanya dipelajari menjadi incaran orang-
orang yang mempelajari bahasa negara-negara tersebut, karena di
negara-negara tersebut banyak tersedia lahan untuk bekerja.
2. Seni
Seni merupakan ekspresi hasrat manusia akan keindahan. Oleh
karena itu, hasil karya seni selalu dikaitkan dengan keindahan. Sudut
pandang keindahan seni sangat subjektif, setiap orang berbeda
dalam menentukan suatu hasil karya seni itu indah atau tidak. Hal
ini disesuaikan dengan latar belakang dan pemahaman orang yang
menilai suatu karya seni. Banyak pertentangan yang muncul dalam
berkarya seni saat ini. Hal ini terjadi karena sudah tidak ada batasan
seseorang dalam menghasilkan karya seni, sehingga orang tersebut
Sumber:
Indonesian Heritage: Ancient History,
1996
Gambar 2.14
Suku Bangsa
Suku bangsa yang ada di Indonesia
memiliki ciri khas masing-masing.
50
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
dapat dengan bebas menghasilkan karya seni meskipun harus
bertentangan dengan keyakinan orang lain atau dapat merendahkan
martabat seseorang.
Berdasarkan bentuknya, kesenian dibagi atas tiga kategori, yaitu
seni rupa (
visual arts
), seni pertunjukan (
performing arts
), dan seni
arsitektur. Meskipun banyak yang berpendapat bahwa seni arsitektur
bisa saja masuk ke dalam seni rupa, namun keunggulan seni
arsitektur tidaklah semata-mata terletak pada unsur estetiknya, tetapi
lebih sering ditentukan oleh faktor fungsionalnya. Bagaimanapun
harus diakui bahwa ketiga kategori ini dalam kenyataannya saling
mendukung dan memperkuat. Bahkan, salah satu cabang seni per-
tunjukan, yaitu teater, sebenarnya bisa dianggap sebagai seni yang
serba menyeluruh.
Menurut
Koentjaraningrat
, ada dua seni besar yang dapat
dinikmati, yaitu seni rupa (kesenian yang dinikmati oleh manusia
dengan mata) dan seni suara (kesenian yang dinikmati oleh manusia
dengan telinga). Seni rupa, di antaranya seni patung, seni relief
(termasuk seni ukir), seni lukis, (gambar), dan seni rias.
Adapun seni musik terdapat seni vokal (menyanyi) dan seni
sastra yang terdiri atas prosa dan puisi. Kesenian yang meliputi kedua
bagian tersebut adalah seni gerak atau seni tari, karena kesenian ini
dapat dinikmati dengan mata maupun telinga. Adapun kesenian
yang meliputi keseluruhannya, yaitu seni drama, karena kesenian ini
mengandung unsur-unsur dari seni lukis, seni rias, seni musik, seni
sastra, dan seni tari, yang diintegrasikan menjadi suatu kebulatan. Seni
drama bisa bersifat tradisional seperti wayang Jawa atau bisa bersifat
modern dengan teknologi modern seperti
fi
lm.
Kategori antara seni rupa dan seni pertunjukan, baik yang
tradisional maupun kontemporer, dapat pula dibedakan antara
kesenian keraton yang memperlihatkan tingkat kerumitan yang
tinggi dan kesenian rakyat (
folk art
). Disisi lain, pusat-pusat
kebudayaan pantai memberi corak yang khas yang dipengaruhi oleh
kebudayaan-kebudayaan pedagang Islam. Seni merupakan salah
satu unsur kebudayaan.
Berkembangnya suatu karya seni dapat berakibat pada per-
kembangan suatu kebudayaan. Misalnya berbagai tarian yang
memadukan antara seni tari dan seni rupa (seni rias, membuat busana
daerah, dan seni suara), seperti kebudayaan Aceh terkenal dengan
Tari Saman, Batak terkenal dengan Tari Tor-Tor dan kain ulosnya,
Bali terkenal dengan Tari Kecak, Jawa terkenal dengan kain batiknya,
serta Cina terkenal akan kainnya yaitu Sutra. Hasil seni dalam bentuk
kain itu terkenal bukan hanya karena bahan dasar untuk membuat
kain tersebut, tetapi juga motif-motif yang menampilkan ragam hias
tersendiri di setiap daerahnya, seperti batik Cirebon memiliki motif
yang berbeda dengan batik Solo dan kain songket dari Sumatra
Selatan memiliki motif yang berbeda dengan kain ulos.
Seni arsitektur banyak menampilkan kekayaan berbagai kebudayaan
daerah, seperti istana atau bangunan-bangunan di berbagai kerajaan
yang ada di Indonesia. Misalnya, Istana Maemun di Medan memiliki
arsitektur yang berbeda dengan keraton Kasepuhan di Cirebon dan
Istana Kesultanan Ternate di Maluku Utara. Adapun rumah ibadah baik
itu candi-candi atau masjid-masjid misalnya Masjid Baiturrahman di
Aceh berbeda dengan Masjid Sunan Kudus yang kental dengan
pengaruh Hindunya. Begitu juga candi bagi penganut agama Hindu
yang memiliki arsitektur yang berbeda dengan candi penganut
agama Buddha. Rumah adat berbagai suku dari Aceh, Batak, Bugis,
Sumber:
Intisari,
Februari 2005
Gambar 2.15
Kak Seto
Banyak anak yang sejak kecil
diperkenalkan dengan bahasa asing
dengan alasan untuk mempermudah
dalam memahami dan melanjutkan
sekolah.
Akan tetapi banyak orangtua tidak
mengajarkan bahasa ibu dengan benar.
Bagaimana pendapat Anda
?
Gambar 2.16
Batik
Jawa terkenal dengan kain batiknya.
Apa yang akan diperkenalkan dari
daerahmu?
Sumber:
Indonesian Heritage: Performing Art,
1998
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
51
Tanah Toraja, Dayak, Minangkabau, Sunda, Jawa sampai Papua yang
beranekaragam, juga berbagai jenis perahu tradisional suku-suku di
pesisir pantai seperti Bugis, Makassar, dan Ambon.
Gambar 2.17
Rumah Adat Sumba
Rumah adat di Sumba, Nusa Tenggara
T
imur.
Sumber:
www.pvtourist,com
, 2006
Perkembangan kesenian sering ditentukan oleh lapisan sosial
pendukungnya, seperti gamelan Jawa yang merupakan seni keraton
dan reog Ponorogo atau tayuban merupakan seni yang lebih
merakyat. Fungsi dan kedudukan bentuk serta perwujudan seni,
seperti bentuk tari, memiliki tempat dan fungsi yang berane ka ragam.
Ada yang lebih terkait dengan upacara kekeratonan, ada yang lebih
dekat dengan ritual keagamaan, dan ada pula yang berfungsi untuk
bersenang-senang.
Fungsi dari kesenian, di antaranya:
a. sebagai sarana penghormatan terhadap keluarga kerajaan atau
tamu kehormatan;
b. sebagai bagian dari ritual keagamaan;
c. sebagai sarana hiburan;
d. sebagai sarana pengembangan kesenian itu sendiri;
e. ciri dari suatu lapisan masyarakat;
f. ciri yang dapat membedakan kehidupan masyarakat di pe-
gunung an atau daerah pesisir.
Di Indonesia, seni berkembang telah lama sejak zaman pra sejarah
yaitu dengan ditemukannya benda-benda hasil manusia, misalnya
kapak yang sudah terbuat dari tembaga, alat-alat untuk memasak,
alat-alat untuk persembahan, dan lukisan-lukisan yang tertempel
pada dinding gua. Memasuki zaman sejarah, yaitu ketika zaman
Hindu dan Buddha, seni mulai berkembang dengan pesat dengan
bukti yang terkenal adalah didirikannya tempat-tempat ibadah berupa
candi dan isinya berupa patung-patung dan relief-relief yang sangat
indah serta menceritakan suatu kehidupan masyarakat pada waktu itu.
Namun, ketika Islam berkembang, seni diarahkan pada hal-hal yang
tidak menyerupai sosok benda bergerak seperti patung atau lukisan
manusia atau binatang. Perkembangan seni pada zaman Islam, objek
seni lebih ditekankan pada objek tumbuhan dan berkembang juga seni
dalam menulis b
ahasa Arab yaitu seni kaligra
fi
dengan menekankan
ornamen-ornamen hias berupa dedaunan atau tumbuh-tumbuhan.
Zaman penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda, Prancis, dan
Inggris), penetrasi kebudayaan Barat yang mulai dirasakan pada abad
ke-19 menjadi lebih intensif. Hal ini dirasakan pada bidang kesenian,
52
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
terutama di kota-kota besar. Pelukis-pelukis terkenal, mulai dari
Raden Saleh sampai Affandi
dan Hendra, begitu pula perkembangan
seni drama, seni pahat, keramik, seni bangunan, musik dan tari,
memperlihatkan pengaruh kebudayaan kota yang telah tersentuh
dengan kebudayaan Barat. Kesenian desa di Bali pun (seperti Ubud)
telah mendapat dorongan dari seniman-seniman barat seperti
Walter Spies
dan
Rudolf Bonnet. Karya-karya seni yang dihasilkan
memperlihatkan ciri-ciri khas Indonesia namun masih ada pengaruh
kebudayaan Barat, misalnya dalam lukisan
Raden Saleh atau
Affandi,
Komedi Stambul (Opera Dardanella), drama Rendra, maupun dalam
musik kroncong atau lagu seriosa modern.
Sebagai generasi muda, Anda adalah
pewaris kebudayaan. Menurut anda
hal-hal apa saja yang perlu dilakukan
guna memperkaya dan melestarikan
budaya daerah?
Peduli
Pada zaman penjajahan Jepang, seni berkembang dengan
tujuan sebagai alat propaganda penguasa Jepang, yaitu agar
rakyat di Indonesia mendukung berbagai kebijakan Jepang dalam
upaya memenangkan peperangan di Asia Timur Raya. Pelukis-
pelukis seperti Kusnadi, Nashar, Trubus, Zaini, dan Sjahrir
menjadi anggota kelompok propaganda Jepang yang bernama
Keimin Bunka Sidhojo
. Namun, tidak semua anggota perkumpulan
ini setuju menjadi agen propaganda Jepang, seperti Affandi
yang tetap melukiskan Romusha dengan kondisi yang sangat
menderita. Hal ini tentu sangat tidak disukai Jepang karena akan
menimbulkan ketidakmauan rakyat untuk bergabung menjadi
Romusha dan bahkan dapat menimbulkan perlawanan terhadap
penguasa Jepang di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, seni
lebih berkembang pada zaman setelah kemerdekaan. Pada zaman
ini, seniman-seniman banyak terorganisir di dalam perkumpulan-
perkumpulan, seperti di Yogyakarta berdiri Pusat Tenaga Pelukis
Indonesia, yang diketuai oleh Djajengasmoro, perkumpulan
Seni Rupa Masyarakat dengan ketuanya Affandi, perkumpulan
Pelukis Rakyat, tempat Affandi bergabung dengan Sudjojono, dan
di Madiun berdiri perkumpulan Seniman Indonesia Muda yang
diketuai oleh Sudjojono.
Sumber:
Indonesia Heritage: Visual Art,
1998
Gambar 2.18
Affandi
Affandi dan salah satu lukisan karyanya.
Saat ini, banyak hasil karya seni kontemporer yang diper-
debatkan oleh masyarakat dengan sudut pandang yang berbeda.
Perbedaan antara karya seni yang dikatakan porno atau tidak masih
sulit dinyatakan. Namun, pada perkembangannya banyak karya seni
yang sudah mulai lepas dari nilai-nilai agama, moral, dan norma-
norma kemasyarakatan karena pengaruh dari budaya Barat yang
materialisme dan bebas nilai.
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
53
3. Religi
Religi muncul d
alam masyarakat seiring dengan kepercayaan
masyarakat akan kekuatan gaib yang dianggapnya lebih tinggi.
Oleh karena itu, religi menjadi suatu kepercayaan yang dipegang
oleh masyarakat karena adanya kekuatan gaib yang dapat dijadikan
sandaran bagi jalan kehidupan dan berbagai pemecahan per-
masalahannya. Institusi religi merupakan institusi yang banyak dan
bervariasi di dalam masyarakat, tetapi biasanya terpusat pada suatu
pola yang telah mapan dan perilaku mengenai bagaimana mereka
melakukan hubungan dengan supranatural.
Seseorang yang tidak memiliki religi, hidupnya terasa hampa
seperti tanpa tujuan karena hidup itu akan mengalami kematian dan
dihidupkan lagi sesudah kematian. Adapun yang hidup sesudah
kematian adalah roh dan dalam diri manusia juga terdiri jiwa dan
raga. Kehidupan jiwa tidak bisa dipenuhi oleh hal-hal yang bersifat
bendawi namun oleh hal-hal yang bersifat rohani. Pemenuhan
kebutuhan hal-hal yang bersifat rohani salah satunya adalah
beragama. Dengan beragama, manusia merasa memiliki tempat
mengadu atas berbagai cobaan yang dihadapi, atau memohon ampun
karena telah berbuat dosa, atau mengungkapkan rasa bahagia karena
keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih.
Menurut Koentjaraningrat, agama adalah semua sistem religi
yang secara resmi diakui oleh negara Indonesia. Adapun religi
merupakan bagian dari kebudayaan. Setiap religi merupakan suatu
sistem yang terdiri atas empat komponen, yaitu sebagai berikut.
a. Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia itu bersifat
religius.
b. Sistem keyakinan yang mengandung segala keyakinan serta
bayangan manusia tentang sifat-sifat Tuhan, tentang wujud alam
gaib (supranatural), serta segala nilai, norma, dan ajaran religi
yang ber sangkutan.
c.
Sistem ritual dan upacara yang merupakan usaha manusia untuk
mencari hubungan dengan Tuhan, dewa-dewa, atau makhluk-
makhluk halus yang mendiami alam gaib.
d. Umat atau kesatuan sosial yang menganut sistem keyakinan
tentang sifat Tuhan, wujud dari alam gaib, nilai, norma, dan
ajaran religi. Kemudian orang yang melaksanakan sistem ritus
dan upacara yang merupakan usaha manusia untuk mencari
hubungan dengan Tuhan, dewa-dewa, atau makhluk gaib yang
mendiami alam gaib.
Koentjaraningrat membedakan
antara agama dan religi
karena
banyak religi yang merupakan hasil dari kepercayaan suku-suku
bangsa di Indonesia yang tidak diakui sebagai agama oleh negara
kita. Bahkan ketika Orde Baru berkuasa, kepercayaan Kong Hu
Cu yang banyak dianut oleh orang-orang Tionghoa tidak diakui
dan tidak boleh dijalankan di negara Indonesia. Hal ini tentu saja
bertentangan dengan UUD RI Pasal 29 yang menjamin kebebasan
rakyat Indonesia untuk menjalankan agama dan kepercayaan sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Keempat komponen yang dipaparkan oleh Koentjaraningrat
sudah terjalin erat dan menjadi suatu sistem yang terintegrasi secara
bulat. Emosi keagamaan merupakan suatu getaran yang meng-
gerakkan jiwa manusia. Adapun sistem keyakinan sering dikaitkan
dengan konsep dewa-dewa, sifat-sifat dan tanda-tanda dewa-dewa,
roh-roh leluhur, hantu, dewa tertinggi, pencipta alam, hidup dan
mati, dunia roh, serta dunia dan akhirat.
Menurut Anda, setujukah Anda
apabila seni dibatasi dengan
Undang-Undang Anti pornografi
dan Pornoaksi? Berilah data-data
pendukung dari berbagai sumber
seperti koran, majalah, dan internet.
Presentasikan tanggapan Anda di
depan kelas. Guru mengamati
dan memberi saran.
Peduli
54
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Peduli
Adapun sistem ritual atau upacara kegamaan secara khusus
mengandung empat aspek yang menjadi perhatian khusus dari para
ahli antropologi, yaitu:
a. tempat upacara keagamaan dilakukan;
b. saat-saat upacara keagamaan dijalankan;
3. benda-benda dan alat-alat upacara;
4. orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara.
Komponen umat atau kesatuan sosial yang menganut sistem
keyakinan tentang sifat Tuhan, meliputi pengikut suatu agama,
hubungannya dengan umat lain, hubungannya dengan para
pemimpin agama, baik dalam saat adanya upacara keagamaan
maupun dalam kehidupan sehari-hari, organisasi dari para umat,
kewajiban, serta hak-hak para warganya.
Gambar 2.19
Upacara Keagamaan
Upacara keagamaan umat Hindu di Bali.
Selain untuk beribadah, berbagai ritual
keagamaan juga berfungsi memelihara
ketenangan dalam masyarakat.
Sumber:
Tempo,
25 Desember 2005
Dalam menjalankan ritualnya, manusia harus mampu melakukan
yang terbaik dan teratur karena yang dilakukan tidak hanya untuk
sendiri tetapi berkaitan dengan kekuatan supranatural yang ada
di sekelilingnya dan menjadi pusat penyembahan dari ritual. Oleh
karena itu, pelaksanaan ritual menjadi perhatian khusus para
antropolog.
Aspek-aspek yang harus menjadi perhatian Antropologi di
antaranya sebagai berikut.
a. Tempat upacara keagamaan yang dilakukan yaitu di masjid.
Namun, bisa juga di langgar, surau, mushola, atau lapangan
terbuka yang bersih. Demikian juga gereja, vihara, kelenteng,
goa, dan segala tempat penye lenggara an ritual lainnya.
b. Waktu-waktu beribadah atau upacara ritual juga menjadi
perhatian antropolog, seperti waktu shalat, puasa, dan haji
bagi orang Islam, jadwal gereja,
retreat
, misa, dan jumat agung
bagi umat Kristiani, imlek bagi Konghucu dan nyepi bagi umat
Hindu.
c. Sarung bagi umat Islam. Umat kristiani lilin, alat musik dan
pakaian pastor, demikian pula dupa bagi umat Hindu-Buddha
dan Konghucu.
d. Orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara. Umat
Islam melakukan shalat berjemaah di masjid. Pemimpin shalat
disebut imam dan yang mengikutinya disebut makmum.
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
55
Sekitar
Antropologi
Emosi keagamaan dialami oleh
setiap manusia. Walaupun getaran
emosi itu hanya berlangsung untuk
beberapa detik saja, kemudian
menghilang lagi. Emosi keagamaan
itulah yang mendorong orang untuk
melakukan tindakan-tindakan
yang bersifat religi.
Sumber
:
Pengantar Ilmu Antropologi
, 1990
Sumber:
Ensiklopedi Islam untuk Pelajar,
2001
Gambar 2.20
Salat
Ibadah salat dilakukan
oleh umat Islam.
Fungsi dari institusi religi, di antaranya sebagai berikut.
a. Perlindungan para warga masyarakat dalam peperangan.
b. Jaminan kesuburan dan reproduksi.
c. Pengaruh bagi pimpinan dalam menetapkan keputusan yang
bijaksana dan seterusnya.
d. Memberi dasar bagi perilaku yang ajeg dalam masyarakat,
termasuk di dalamnya memberi sanksi (ganjaran) melalui
peraturan-peraturan yang pada dasarnya merupakan sifat alami
dari kelakuan dan juga merupakan konsensus umum.
e. Membentuk dasar untuk nilai-nilai etika bagi masyarakat.
f.
Menyatukan nilai-nilai etika tersebut sebagai kumpulan prinsip
etika.
g. Menyediakan pedoman untuk mengambil kebijakan sosial.
Negara dan religi tidak dipisahkan sehingga fungsi kenegaraan
juga biasanya dilaksanakan oleh kepala agama. Institusi religi
seringkali merupakan jalan keluar dari hal-hal yang berhubungan
dengan rekreasi bagi masyarakat. Religi juga bermanfaat pengem-
bang an apresiasi seni sekaligus berorientasi spiritual. Berbagai
bangunan megah tempat beribadah, seperti masjid, candi, dan gereja
merupakan bentuk hubungan estetika dengan Tuhan.
Berdasarkan hal tersebut, ada bentuk rekreasi yang tidak hanya
bertujuan untuk seka
dar menghilangkan kepenatan atau beristirahat
dari berbagai kesibukan sehari-hari, tetapi juga berfungsi untuk
meningkatkan kualitas ketakwaan seseorang atau yang dikenal
dengan wisata rohani. Di Pesantren Daarut Tauhid Bandung, jenis
rekreasi ini sudah berjalan. Bagi yang memiliki uang banyak, mereka
bisa pergi ke Timur Tengah (Arab Saudi dan Mesir) untuk berekreasi
mengagumi keindahan bangunan Masjidil Haram atau Masjid Al
Aqsha dengan menara-menaranya yang megah sekaligus berdoa
seraya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Agama-agama yang ada di dunia terdiri atas dua golongan
yaitu agama
wahyu/samawi
(langit) dan agama
ardi
(bumi). Agama
wahyu/samawi
,
yaitu agama yang diturunkan Tuhan kepada manusia
di bumi dengan diturunkannya wahyu melalui malaikat yang
disampaikan kepada para utusannya (nabi) di bumi. Agama-agama
yang merupakan agama
wahyu/samawi
adalah Islam, Kristen, dan
Yahudi. Adapun agama
ardi
(bumi) merupakan agama hasil dari
perenungan manusia terhadap perkembangan kehidupan di dunia
yang menghasilkan arahan untuk menuju kehidupan yang lebih baik,
damai, sejahtera, berguna, dan terhindar dari tindakan-tindakan
jahat. Contoh agama
ardi
yaitu Hindu, Buddha, dan Zoroaster.
56
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Melalui beragama, kehidupan manusia dapat menjadi lebih
terarah dan teratur. Karena dengan nilai-nilai agama, kehidupan
manusia menjadi lebih berarti dan bermanfaat, tidak hanya bagi
dirinya tetapi bagi warga di sekelilingnya. Selain itu, dengan agama
akan ada harapan balasan berupa kebahagiaan di akhirat dari yang
telah dilakukannya selama hidup di dunia. Kehidupan akhirat yang
merupakan kehidupan sesudah di dunia menjadi balasan terhadap
berbagai perbuatan yang telah dilakukan di dunia. Seseorang dalam
kehidupan beragama diarahkan untuk bertingkah laku baik dan tidak
bertingkah laku jahat atau merugikan, baik bagi diri sendiri maupun
orang lain karena harapan balasan di akhirat dengan kebahagiaan
yang lebih kekal. Jika perbuatan jahat yang dilakukan di dunia
dibawa ke akhirat balasannya pun akan sangat berat.
Contoh dari keragaman religi dalam masyarakat sebagai
berikut.
Sekitar
Antropologi
Dalam penelitian antropologi,
fenomena keragaman agama
diperlakukan sama dengan
memperlakukan unsur-unsur
kebudayaan lainnya. Kedudukan
agama sebagai kebudayaan akan
lebih jelas kalau dilihat pada bentuk-
bentuk penafsiran atas doktrin/ajaran
keagamaan, sikap dan tingkah laku
para pemeluk agama.
Sumber
:
Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia:
Perspektif Antropologi
, 2002
Sumber:
Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi,
1996
Gambar 2.21
Gereja
Gereja tempat beribadah penganut agama
Kristen.
Masyarakat nelayan di Pelabuhan Ratu sering menggelar
upacara sedekah laut karena hasil tangkapan yang melimpah dan
berharap terus melimpah hasil lautnya. Ada ritual lainnya berupa
ungkapan terima kasih atas hasil panen yang melimpah.
Ketika terjadi bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam,
di berbagai tempat di Indonesia khususnya di Nanggroe Aceh
Darussalam, banyak oang mengadakan doa bersama (
istigosah
qubro
) untuk meminta ampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dari berbagai bencana yang menimpa bangsa Indonesia. Mereka
juga berharap agar tidak diberi musibah yang berat dan menyulitkan
kehidupan rakyat serta berharap dapat mengatasi berbagai musibah
yang dialami dan mendapat masa depan yang lebih baik lagi. Hal
ini merupakan upaya berserah diri manusia terhadap kekuatan
supranatural (Tuhan Yang Maha Esa) untuk memohon ampunan
dari segala dosa dan kelalaian yang t
elah dilakukan.
Begitu pula penganut agama Kristen yang sering ke gereja
setiap minggu menjalankan ritualnya. Sementara itu, umat Yahudi
melakukan permohonan doa di Tembok Ratapan Yerusalem agar
dirinya merasa lebih dekat dengan Tuhan.
4. Hubungan Bahasa, Seni, dan Religi
Kebudayaan merupakan susunan sistem kompleks. Setidaknya
terdapat tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu berupa: bahasa,
sistem teknologi, sistem pengetahuan, sistem matapencarian, sistem
religi, sistem kekerabatan, kesenian, dan sistem organisasi sosial.
Dengan demikian, bahasa, seni dan religi hanya sebagian dari unsur
kebudayaan universal tersebut.
Secara terpisah telah diulas fungsi bahasa, seni, dan religi.
Bahasa merupakan sarana dalam pew
arisan, pengembangan, dan
penyebar an kebudayaan. Secara sederhana, bahasa dipahami sebagai
sistem simbol yang disepakati bersama dan merupakan hasil belajar
budaya. Bahasa merupakan sarana penyaluran kepercayaan, nilai,
estetika, dan norma, termasuk seni dan religi.
Perkembangan dunia seni cenderung membebaskan diri dari ni-
lai-nilai agama, moral, dan norma-norma kemasyarakatan di dorong
pengaruh budaya Barat yang materialisme dan bebas nilai. Adanya
perbedaan pandangan mengenai kriteria karya seni yang dikatakan
porno atau bukan, menjadi sangat alot. Setiap pihak yang berselisih
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
57
Buatlah k
liping tentang karya seni di Indonesia yang berkaitan dengan hal-hal berikut:
1. seni rupa;
2. seni arsitektur;
3. seni pertunjukan.
Diskusikan bersama temanmu dan hasilnya tunjukkan di depan kelas secara
bergantian. Guru memerhatikan, menanggapi, dan memberi penilaian.
Kegiatan
Kelompok
paham bersikukuh pada pendiriannya. Hal tersebut memperlihatkan
betapa seni pun tak bisa dilepaskan dari kehidupan spiritual. Jika
diamati lebih jauh, sebenarnya dalam kehidupan nyata, antara seni
religi dan bahasa seperti satu kesatuan.
Sumber
:
www.minyos.its.rmit.edu.au
, 2006
Berbagai kegiatan keagamaan dapat dinikmati sebagai seni
dan praktik bahasa tanpa mengurangi apresiasi sp
iritualnya.
Misalnya, wayang kulit di Jawa Tengah, dikenal sebagai sarana
pe nyebar an agama Islam. Dalam setiap pergelaran wayang,
dalang selalu menyampaikan pesan-pesan moral Islam dalam
bahasa Jawa. Bagi seorang jawa, nilai-nilai moral wayang dapat
ditangkap sebagai ajaran tentang baik-buruk, tentang perilaku
etis yang diajarkan agama. Pertunjukan wayang sendiri dapat
dinikmati sebagai kesenian, berupa paduan yang kompleks dari
berbagai bunyi gamelan dan karya seni rupa, serta seni suara yang
dimainkan oleh dalang dan rombongan. Adapun itu gaya bercerita
dalang, merupakan wujud bahwa baik dalam seni ataupun agama,
bahasa merupakan sarana yang dapat menjelaskan keindahan dan
spiritualitas, baik secara terpisah maupun bersamaan.
Gambar 2.22
Pertunjukan Wayang Kulit
Pertunjukan wayang dapat dinikmati
sebagai paduan kompleks dari seni
suara, seni rupa, pesan moral agama,
dan ketertiban dalam berbahasa yang
dimainkan oleh dalang dan rombongan.
• Emosi keagamaan
• Religius
• Ritual
•
Visual art
•
Performing art
Jejak Kata
58
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Kehidupan manusia tidak terlepas dari unsur-unsur ke budayaan
karena berbagai tindakan baik yang menghasilkan suatu karya
baru atau mempergunakan hasil dari karya lama. Manusia akan
bersentuhan dengan kebudayaan dan unsur-unsurnya karena antara
manusia dan kebudayaan saling terkait satu sama lain sehingga
manusia merupakan pendukung dari kebudayaan. Tanpa manusia,
budaya tidak akan lahir, begitu juga tanpa budaya manusia akan
terlihat seperti mati.
Kebudayaan diteruskan kepada orang-orang di sekitarnya dan
kepada anak cucu serta keturunan selanjutnya. Agar dapat ber tahan,
budaya harus mampu bergerak menyesuaikan tantangan yang ada
sesuai dengan perkembangan zaman. Bertahannya ke budaya an ini
ada yang tetap seperti aslinya, ada yang menyesuaikan diri dengan
pembauran atau berakulturasi dengan kebudayan lain. Setiap hasil
kebudayaan tidak akan selalu statis, tetapi dinamis.
Perubahan kebudayaan ditandai dengan perubahan unsur-
unsur budaya masyarakat yang dianggap tidak sesuai lagi dengan
perkembangan zaman, kemudian dibentuk suatu kesatuan budaya baru
yang sesuai dengan tuntutan zaman. Kebudayaan manusia bukanlah
suatu hal yang hanya timbul sekali atau yang bersifat sederhana. Setiap
masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan
masyarakat lain. Kebudayaan merupakan suatu kumpulan yang
terintegrasi dari cara-cara berlaku yang dimiliki bersama dan secara
unik mencapai penyesuaian kepada lingkungan tertentu.
Pada dasarnya perubahan salah satu unsur kebudayaan dapat
berpengaruh terhadap perubahan unsur-unsur kebudayaan lainnya.
Misalnya, perubahan pada sistem ide akan membawa pengaruh
kepada sistem aktivitas dan sekaligus berpengaruh pada karya nyata
yang dihasilkan.
Penggunaan akal dalam melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan merupakan usaha agar manusia tetap dikatakan
berbudaya. Proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat
di antaranya proses internalisasi (
internalization
)
,
sosialisasi
(
sosialization
)
,
dan enkulturasi
(
enculturation
). Selain itu, ada proses
perkembangan kebudayaan umat manusia dan bentuk-bentuk
kebudayaan yang sederhana sampai bentuk-bentuk yang semakin
kompleks, yaitu evolusi kebudayaan (
cultural evolution
). Kemudian
ada proses persebaran kebudayaan-kebudayaan secara geogra
fi
dan terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi, yaitu
proses difusi
(
diffusion
). Proses lain adalah proses belajar unsur-
unsur kebudayaan asing oleh warga suatu masyarakat, yaitu proses
akulturasi (
acculturation
)
dan
pembauran
(
asimilation
). Proses ini
berujung pada proses pembaruan atau inovasi (
innovation
), yang erat
kaitannya dengan penemuan baru (
discovery
dan
invention
).
Menurut Koentjaraningrat, proses internalisasi
merupakan
proses panjang sejak seorang individu dilahirkan, sampai ia hampir
meninggal, di mana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya
segala perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang
hidupnya. Ketika manusia hidup, ia akan bersentuhan dengan
kehidupan orang lain dengan berbagai sifat dan sikap orang lain yang
sekaligus menambah kaya pengalaman hidupnya sehingga manusia
mampu menempatkan diri ketika ia sedang berinteraksi.
Bagaimana pengaruh internalisasi,
sosialisasi, dan enkulturasi terhadap
perkembangan kebudayaan?
Kerjakan bersama teman kelompok
Anda.
Diskusi
Kebudayaan bersifat dinamis dan
selalu berkembang sesuai dengan
zaman. Bagaimana Anda menjalankan
fungsi pribadi atau personal sebagai
agen perubahan kebudayaan?
Aktif & Kreatif
C
Dinamika Budaya
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
59
Proses sosialisasi berhubungan dengan sistem sosial. Dalam
proses itu seorang individu dari
masa anak-anak samp
ai masa tuanya
belajar mengenai pola-pola tindakan dan pergaulan dengan segala
macam individu yang berada di sekelilingnya serta menduduki
beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan
masyarakat.
Proses enkulturasi dalam bahasa Indonesia sering disebut
pembudayaan. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah
institutionalization
.
Dalam proses itu seorang individu mempelajari dan menye suaikan
alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Contohnya,
anak kecil yang meniru ucapan orangtuanya.
Faktor-faktor yang mendorong proses perubahan yang terjadi
di masyarakat, di antaranya:
1. kontak dengan kebudayaan lain,
2. sistem pendidikan formal yang maju,
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk
maju,
4. toleransi,
5. sistem terbuka,
6. penduduk yang heterogen,
7. ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu,
8. orientasi masa depan,
9. nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk mem-
perbaiki hidupnya.
Terjadinya migrasi yang disertai dengan proses penyesuaian atau
adaptasi
fi
sik maupun sosial budaya dari individu dan masyarakat dalam
jangka waktu yang lama dapat mengarah pada proses difusi. Difusi
kebudayaan adalah proses persebaran dari unsur-unsur kebudayaan
dari satu individu ke individu lain dan dari satu masyarakat ke
masyarakat lain. Dengan proses tersebut, manusia mampu menghimpun
penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan.
Berlangsungnya proses perubahan kebudayaan sangat di-
pengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut.
1. Adanya faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan;
2. Adanya saluran-saluran perubahan (
avenue or channel of change
).
Proses difusi dapat berdampak positif terhadap lancarnya
proses perubahan karena difusi memperkaya dan menambah unsur-
unsur kebudayaan. Masyarakat seringkali memerlukan perubahan-
perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, atau bahkan
penggantian lembaga-lembaga kemasyarakatan lama dengan yang
baru.
Faktor yang mendorong terjadinya perubahan di antaranya
faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu
sendiri, antara lain sebagai berikut.
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk. Pertambahan pen-
duduk yang sangat cepat dapat menyebabkan terjadinya
perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-
lembaga kemasyarakatan. Misalnya, orang menjadi mengenal
hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, dan
bagi hasil. Adapun berkurangnya penduduk karena banyaknya
urbanisasi warga suatu daerah atau adanya transmigrasi besar-
besaran dari satu daerah (bedol desa). Perpindahan penduduk
mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian
kerja dan strati
fi
kasi sosial yang memengaruhi lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
Carilah contoh proses sosialisasi yang
ada di masyarakat.
Aktif & Kreatif
Gambar 2.23
Bayi
Proses internalisasi dilakukan sejak masih
bayi.
Sumber
:
www.yulianfirdaus.or.id
, 2006
60
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
2. Penemuan-penemuan baru. Proses penemuan baru atau
innovation
meliputi suatu penemuan baru di masyarakat. Jalannya
unsur kebudayaan baru yang tersebar di masyarakat dan cara-cara
unsur kebudayaan baru tadi dapat diterima, dipelajari, dan pada
akhirnya digunakan dalam masyarakat setempat.
3. Pertentangan (
con
fl
ict
) dalam masyarakat. Pertentangan dalam
masyarakat dapat pula menjadi sebab terjadinya p
erubahan
sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan dapat
terjadi antara individu dan kelompok atau antarkelompok
tersebut.
4. Terjadinya pemberontakan atau
revolusi
adanya ketidakpuasan
terhadap sistem yang ada. Terjadinya revolusi dapat menyulut
terjadinya perubahan-perubahan besar. Seluruh lembaga
kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai k
eluarga batih
mengalami perubahan-perub
ahan yang mendasar. Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu contoh
terjadinya revolusi, yang meng akibatkan terjadinya perubahan
yang cepat di negara Republik Indonesia.
Perubahan terjadi
dari tingkat rakyat sampai tingkat kepala negara dan rakyat
Indonesia tidak lagi sebagai bangsa terjajah yang harus tunduk
pada bangsa lain.
5. Adanya individu-individu yang menyimpang dari sistem nilai
budaya yang ada. Perilaku menyimpang atau protes terhadap
sistem budaya yang ada dari seorang individu-individu di mana
protesnya itu dapat diterima dan mendapat sambutan yang besar
dari masyarakat di sekitarnya, lambat laun dapat menye bab kan
terjadinya perubahan sosial.
Perubahan kebudayaan dapat pula bersumber pada penyebab
yang berasal dari luar masyarakat atau faktor eksternal, antara lain
sebagai berikut.
1. Peperangan. Adanya peperangan dapat menimbulkan ke-
khawatir
an terutama dari pihak rakyat yang tidak ikut ber-
perang karena dapat menimbulkan banyak korban. Namun,
biasanya pihak pemenang dalam peperangan selalu memak-
sakan kebudayaan nya terhadap pihak yang kalah.
2. Terjadinya bencana alam baik gempa bumi, topan dan badai,
letusan gunung berapi, banjir besar atau banjir bandang yang
disertai longsor dan tsunami.
Difusi adalah penyebaran unsur-
unsur kebudayaan dari satu t
empat
ke tempat lain di muka bumi, yang
dibawa oleh kelompok-kelompok
manusia yang bermigrasi. Contohnya,
pada zaman prasejarah, puluhan ribu
tahun yang lalu, ketika kelompok-
kelompok manusia yang hidup dari
berburu pindah dari satu tempat ke
tempat y
ang lebih jauh, unsur-unsur
kebudayaan yang mereka bawa juga
didifusikan lebih jauh.
Sumber
:
Pengantar Ilmu Antropologi
, 1990
Sekitar
Antropologi
Gambar 2.24
Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan salah satu
penyebab perubahan kebudayaan
di luar masyarakat. Bukti adanya kekuatan
supranatural yang wajib direnungkan.
Sumber:
Tempo,
29 Mei 2006
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
61
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Perubahan sosial yang
terjadi karena pengaruh kebudayaan masyarakat lain terjadi
karena adanya hubungan antara dua kebudayaan dari dua
masyarakat yang saling memengaruhi dan menerima pengaruh
dari masyarakat lain.
Kemajuan kebudayaan dapat dicapai oleh suatu masyarakat.
Kemajuan tersebut dicirikan dengan adanya kepemimpinan yang
mantap, stabilitas sosial pada masyarakat yang bersangkutan, dan
saluran-saluran yang memungkin kan terjadinya perubahan. Saluran-
saluran kebudayaan tersebut adalah adanya lembaga sosial, politik,
keagamaan, dan pendidikan.
Perubahan kebudayaan adalah adanya ketidaksesuaian di antara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai
keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Terjadinya
akulturasi
dan
pembauran dikarenakan berbagai faktor yang
mendukung, seperti munculnya perbedaan antara suatu kebudayaan
dan kebudayaan lain.
Dalam proses akulturasi, hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu
sebagai berikut.
1. Keadaan masyarakat penerima sebelum proses akulturasi mulai
berjalan.
2. Individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa unsur-
unsur kebudayaan asing.
3. Program saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan
asing untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima.
4. Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh
unsur-unsur kebudayaan asing.
5. Reaksi individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.
Faktor-faktor yang memudahkan proses pembauran, diantara-
nya sebagai berikut.
1. Toleransi
Adanya toleransi antara dua kelompok yang saling menghargai
dapat memudahkan terjadinya komunikasi dan asosiasi. Adapun
kelompok yang sangat fanatik memegang teguh kepercayaan, adat
istiadat, pandangan hidup, dan melihat kebudayaan lain penuh
dengan prasangka, sulit membaur dengan kelompok lain. Namun,
dalam hal memegang teguh keyakinan terhadap agama dan
kepercayaannya, hal ini merupakan suatu yang wajib bagi agama
yang dianut dengan penuh toleransi dan tanpa prasangka yang buruk
terhadap pemeluk agama lain.
2. Adanya Persamaan dalam Bidang Ekonomi
Persamaan dalam bidang ekonomi dapat dilihat dengan tidak
adanya penguasaan terhadap ekonomi pihak lain, berada dalam
kesetaraan, tidak terdapat ketimpangan yang tajam antara kelas-
kelas ekonomi yang ada. Jika terdapat berbagai perbedaan yang
tajam dalam kehidupan dua kelompok, hal ini dapat berakibat pada
terjadinya kemunduran pembauran.
3. Adanya Perasaan Simpati terhadap Kebudayaan Lain
Perasaan simpati terhadap kebudayaan lain berserta unsur-
unsurnya, di antaranya saling menghargai dan menghormati serta
tidak merasa lebih tinggi terhadap kelompok lain. Adanya perasaan
simpati tersebut, proses pembauran dapat berjalan dengan lancar.
Gambar 2.25
Masjid Minang
Atap Masjid Minang merupakan bukti
akulturasi. Bentuk atap yang menyerupai
rumah adat masih menampakkan
tradisi Minang meskipun berbagai ritual
agamanya telah sepenuhnya Islam.
Sumber
:
Indonesian Heritage: Religion and Ritual
, 1998
Proses pembauran banyak
diteliti oleh para sarjana Antropologi,
terutama di Amerika Serikat,
dimana timbul berbagai masalah
yang berhubungan dengan individu
dan kelompok imigran yang berasal
dari berbagai bangsa dan negara di
Eropa, yang memiliki kebudayaan
yang berbeda-beda.
Sumbe
r:
Pengantar Ilmu Antropologi
, 1990
Sekitar
Antropologi
62
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
4. Adanya Perkawinan Campuran
Adanya proses perkawinan campuran berpengaruh terhadap
terjadinya proses pembauran. Hal tersebut dapat terlihat dalam bidang
ekonomi, sosial, politik, dan agama. Contohnya, p
ara pedagang Islam
yang berlayar ke wilayah Nusantara dan melakukan aktivitas
berdagang. Melalui perkawinan campuran kegiatan ekonomi
dapat terus berlangsung dan berkembang. Hubungan sosial yang
lebih setara atau sederajat terjadi antara para pedagang asing dan
penduduk pribumi.
Perkawinan campuran yang d
ilakukan antara pimpinan atau
kaum elit dari para pedagang dan kaum elit dari penduduk pribumi
memudah kan proses pembauran dalam bidang politik. Begitu pula
proses penyebaran agama yang dibawa oleh para pedagang, yang
penduduk pribumi menganggap bahwa para pedagang merupakan
kaum atau kelompok yang memiliki jaringan yang luas dalam hal
perdagangan dan politik. Dengan demikian, bergabung dengan mereka
dapat membantu memajukan jalannya pemerintahan dari suatu kerajaan
di Nusantara, baik dalam hal politik maupun ekonomi.
Asimilasi terjadi pada kelompok masyarakat dengan ke
bu-
dayaan yang berbeda, hidup berdampingan sehingga anggota dari
kelompok tadi dapat bergaul dengan sesamanya secara langsung dan
akrab dalam waktu yang lama. Dengan demikian, memungkin kan
kebudayaan kelompok tersebut saling berusaha mendekati satu sama
lain dan lambat laun menjadi satu. Jadi, dalam proses pem bauran
terjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang tidak sama dengan
unsur-unsur yang lama.
Untuk memudahkan proses pembauran, diperlukan adanya
saling menghargai dan tenggang rasa. Penghambat proses pem-
bauran, di antaranya:
a. kurang mengenal kebudayaan lain;
b. rasa takut atau curiga terhadap kebudayaan lain;
c.
perasaan diri lebih unggul (
superioritas
) pada individu-individu
dari satu kebudayaan terhadap kebudayaan lain.
Inovasi
adalah suatu proses pembaruan dari pengunaan sumber-
sumber alam, energi, modal, tenaga kerja, teknologi, dan produk-
produk yang baru. Dengan demikian,
inovasi adalah pembaruan
kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.
Penemuan baru sebagai penyebab terjadinya perubahan dapat
dibedakan dalam
discovery
dan
invention
.
Discovery
dan
invention
merupakan pangkal tolak dalam studi meng
enai pertumbuhan
dan perubahan kebudayaan. Oleh karena itu, hanya dengan
proses tersebut, unsur-unsur yang baru dapat ditambahkan pada
ke seluruh an kebudayaan.
Discovery
merupakan penemuan yang terjadi secara tidak sengaja,
adapun
invention
merupakan penemuan yang terjadi secara sengaja.
Ralph Linton
menganggap perbedaan pemberian de
fi
nisi antara
discovery
dan
invention
atas dasar motivasi itu tidak memuaskan dan
mengajukan de
fi
nisi sendiri yakni perkembangan.
Menurut Koentjaraningrat,
discovery
adalah penemuan unsur
kebudayaan baru, baik berupa alat maupun gagasan yang diciptakan
oleh seorang individu.
Discovery
dapat menjadi
invention
, jika
masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan
baru tersebut. Proses dari
discovery
kepada
invention,
seringkali tidak
hanya memerlukan seorang individu, tetapi beberapa individu.
Lakukanlah pengamatan di
lingkungan sekitarmu (RT/RW
atau Desa), buatlah daftar
pasangan yang melakukan kawin
campur, baik lintas agama, lintas
etnik, lintas dialek, maupun lintas
kelas sosial. Manakah yang
terbanyak? Kemudian buatlah
kesimpulan berdasarkan data-data
itu mengapa perkaw
inan campur
lintas kategori tertentu memiliki
jumlah yang banyak.
Asah Ilmu
Carilah contoh
discovery
dan
invention
di lingkungan sekitar Anda.
Aktif & Kreatif
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
63
Faktor-faktor pendorong penemuan baru yang terjadi di
masyarakat, antara lain sebagai berikut.
a. Kesadaran individu akan kekurangan dalam kebudaya annya.
b. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan.
c. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masya-
rakat.
Kesadaran individu akan kekurangan dalam unsur kebudayaan
masyarakatnya, keinginan untuk meningkatkan kualitas, kemungkin-
an menciptakan penemuan-penemuan baru merup
akan pendorong
seseorang dalam proses penemuan baru atau
discovery
. Namun,
penemuan tidak hanya terjadi dalam bidang jasmaniah, tetapi
terjadi dalam bidang rohaniah yang dapat menyebabkan terjadinya
perubahan.
Suatu penemuan baru harus dilihat dalam rangka kebudayaan
di mana penemuan baru tersebut terjadi. Hal tersebut disebabkan
suatu penemuan baru merupakan suatu perubahan secara mendadak
dari keadaan yang tidak ada menjadi ada. Suatu penemuan baru
biasanya berupa suatu rangkaian panjang. Diawali dari penemuan-
penemuan kecil di masyarakat yang secara akumulatif atau tertimbun
menjadi banyak, yang diciptakan oleh sederet pencipta. Dengan
demikian, proses inovasi itu juga merupakan suatu proses evolusi.
Perbedaannya adalah dalam proses inovasi individu-individu itu
bersifat aktif, adapun dalam suatu proses evolusi individu-individu
tersebut bersifat pasif, bahkan sering bersifat negatif. Inovasi
merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih cepat
daripada proses evolusi kebudayaan.
Faktor-faktor yang dapat menghalangi terjadinya perubahan, di
antaranya sebagai berikut.
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan
kuat (
vested interest
)
.
e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi ke-
budayaan.
f.
Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap yang
tertutup.
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
h. Adat atau kebiasaan.
i.
Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin
diperbaiki.
Sumber:
Indonesian Heritage: Ancient History,
1996
Gambar 2.26
Kampak Batu
Kampak batu digunakan pada zaman
prasejarah. Kampak batu merupakan hasil
discovery
dan
invention
yang paling awal.
Setelah mempelajari uraian tentang berbagai masalah dinamika budaya tersebut, buatlah
sebuah kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda,
berbeda agama, suku, ataupun ras. Kemudian, diskusikanlah sebuah tema mengenai
dinamika budaya daerah tempat Anda tinggal. Jika diperlukan, carilah referensi tambahan
dari buku, koran, majalah, atau situs internet. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Guru
mengamati dan memberi nilai.
Bedah Budaya
• Difusi
• Inovasi
• Enkulturasi
• Sosialisasi
•
Discovery
•
Invention
Jejak Kata
64
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
1. Teori Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa Latin
integrare
, yang atinya memberi
tempat dalam suatu keseluruhan. Kata bendanya
integritas
, artinya
keutuhan atau kebulatan. Dengan demikian, integrasi sosial berarti
men jadikan masyarakat menjadi bulat. Integrasi di masyarakat
dapat tercapai jika terdapat tuntutan tingkah laku yang disepakati
bersama untuk mewujudkan suatu kesatuan sebagai satu kesatuan
yang utuh.
Untuk mencapai keutuhan masyarakat, ada empat hal yang
harus dihindari yaitu sebagai berikut.
a. Ketidakaktifan biologis. Keutuhan masyarakat hanya dapat
tercapai jika masing-masing anggotanya secara sadar terlibat
aktif secara
fi
sik melalui kehadiran dalam berbagai peristiwa
yang ada dalam masyarakat. Ketidakhadiran secara fisik
biasanya menimbulkan sanksi sosial. Misalnya, warga yang
mangkir dalam setiap upacara perkawinan akan menjadi buah
bibir pada masyarakat bersangkutan.
b. Keapatisan dalam masyarakat. Kesatuan masyarakat dapat
terjalin dengan kepedulian yang tinggi di antara sesama
warganya. Hal ini biasanya kentara ketika ada seorang warga
yang berperilaku menyimpang. Biasanya warga yang ber-
perilaku menyimpang akan dianggap sebagai orang gila atau
tidak waras. Jika rasa kepedulian ini berubah menjadi apatis.
Keseimbang an dalam masyarakat akan goyah. Satu penyim-
pangan akan diikuti penyimpangan lain, atau jumlah pelaku
penyimpangan akan berubah. Lebih jelasnya dapat dilihat dari
penerimaan masyarakat terhadap perilaku sebagian anak muda
yang sering ugalan-ugalan, mabuk-mabukan. Jika masyarakat
setempat tidak ambil pusing dengan kejadian tersebut, lambat
laun generasi muda yang menjadi pemabuk akan semakin
banyak.
c. Terjadinya peperangan. Perang akan menimbulkan derita dan
menggoyahkan keseimbangan dalam masyarakat. Kondisi sosial
menjadi tidak menentu, sumber matapencarian menjadi hilang,
serta rusaknya sarana dan prasarana umum. Hal itu menye bab-
kan derita yang berkepanjangan, dan untuk memu lihkan nya
diperlukan waktu yang lama.
d. Penghisapan suatu masyarakat. Suatu contoh konkret yang telah
dialami bangsa Indonesia ialah penjajahan kolonial. Dampak
dari penjajahan bangsa ialah rasa
inferior
(rendah diri) bangsa
dibandingkan bangsa lain. Bangsa Indonesia selalu merujuk
kemajuan bangsa penjajah (Eropa: Belanda, Perancis, Inggris)
sebagai indikator sukses tidaknya pem bangunan. Padahal
banyak nilai dan kekayaan budaya lokal yang belum tergali yang
dapat menjadi nilai lebih bangsa Indonesia. Misalnya, konsep
social-forestry
(hutan-ke masyarakatan) yang sekarang dikem-
bang kan di berbagai negara maju, telah beribu tahun diamalkan
oleh nenek moyang bangsa Indonesia melalui berbagai hal yang
dianggap tabu atau pantangan terhadap tanah
ulayat
. Ironisnya
cara hidup tradisional yang arif tersebut seringkali dipandang
sebelah mata dan dianggap kolot.
Diskusikan dalam kelompok belajar
Anda, mengenai proses inovasi dan
evolusi terhadap kebudayaan.
Diskusi
D
Integrasi Nasional
Uraikan arti integritas menurut
pendapat Anda.
Aktif & Kreatif
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
65
Untuk mewujudkan suatu integrasi, hal yang harus diperhati-
kan adalah solidaritas. Solidaritas menunjukkan pada suatu keadaan
yang berhubungan antara individu dan kelompok yang didasari pada
perasaan bersama serta diperkuat oleh pengalaman emosional. Secara
umum solidaritas dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Solidaritas Mekanik
Solidaritas ini didasar pada kesadaran kolektif bersama yang
menunjukkan pada totalitas dan perilaku bersama yang ter dapat
dalam masyarakat. Misalnya, gotong royong.
b. Solidaritas Organik
Solidaritas yang menitikberatkan pada hasil kerja individu
sehingga untuk solidaritas ini cenderung dilakukan pada
masyarakat kota.
2. Aplikasi Integrasi
Kebudayaan merupakan ciri dari suatu bangsa. Setiap bangsa
berusaha agar kebudayaan nasionalnya tetap terjaga dan dapat
berpengaruh terhadap proses integrasi suatu bangsa. Negara
Indonesia selalu berusaha agar suatu kebudayaan dari suku-suku
bangsa tetap terjaga, terpelihara, dan diakui sebagai bagian dari
kebudayaan nasional. Tujuannya agar dapat menjaga persatuan
dan kesatuan di antara suku-suku bangsa yang ada di Indonesia.
Adanya kebudayaan nasional tidak terlepas dari adanya proses
penyesuaian diri di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling
berbeda sehingga mencapai keserasian. Dengan demikian, integrasi
kebudayaan adalah proses penyesuaian di antara unsur kebudayaan
yang saling berbeda, sehingga mencapai keserasian fungsinya dalam
kehidupan masyarakat.
Masalah yang banyak dibicarakan di negara-negara ber kembang
adalah pengembangan kepribadian bangsa dalam rangka persatuan
dan kesatuan bangsa. Suatu bangsa yang baru merdeka terwujud
sebagai hasil perpaduan suku bangsa yang semula tidak terikat
dalam satu kesatuan sosial yang lebih besar sehingga memerlukan
identitas untuk dapat mempersatukannya. Selain itu, ada juga
bangsa-bangsa yang semula merupakan masyarakat homogen.
Akan tetapi, karena penindasan oleh bangsa lain, mereka kehilangan
identitas untuk mempersatukan seluruh warganya sebagai satu
bangsa yang merdeka.
Sumber
:
Republika
, 29 April 2006
Gambar 2.27
Tradisi Makan
Tradisi makan bersama tidak hanya untuk
memenuhi hasrat untuk makan, tetapi
juga berfungsi sebagai sarana pewarisan
budaya.
Apakah nilai gotong royong dapat
dikembangkan pada masyarakat yang
menganut solidaritas organik?
Pertajam argumentasi Anda dengan
menyertakan berbagai data pendukung
dari berbagai media.
Asah Ilmu
Apa yang harus dilakukan agar suatu
kebudayaan dari suku-suku bangsa
tetap terjaga, terpelihara, dan diakui?
Aktif & Kreatif
66
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Misalnya, di Indonesia pernah berkembang kerajaan besar dan kecil
yang bebas. Di samping itu, letak geogra
fi
s dan proses sejarah yang
telah mengembangkan dan mendukung kebudayaan suku bangsa yang
beragam. Proklamasi kemerdekaan yang mewujudkan negara kesatuan
Republik Indonesia dan mempersatukan seluruh pen duduknya
menjadi satu bangsa telah menimbulkan berbagai kebutuhan.
Kebudayaan sebagai kerangka acuan yang bersifat nasional dan
dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan yang terwujud sebagai
masyarakat majemuk. Dengan demikian, pengembangan kebudayaan
nasional harus mampu memberikan makna dan arah kehidupan
berbangsa, berfungsi sebagai kerangka acuan dalam menanggapi
tantangan hidup, dan memberikan kebanggaan nasional.
Menurut Koentjaraningrat, agar suatu kebudayaan nasional
dapat didukung oleh warga negara, kebudayaan tersebut sifatnya
harus khas dan dapat dibanggakan oleh warga negara yang men-
dukungnya. Hal tersebut diperlukan karena suatu kebudayaan
nasional harus memberi identitas kepada warga negara lain.
Berbagai unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat berfungsi
memuaskan suatu rangkaian hasrat naluri kebutuhan hidup manusia
(
basic human needs)
. Misalnya, unsur kesenian memiliki fungsi
memuaskan hasrat naluri manusia akan keindahan dan unsur
sistem pengetahuan berfungsi memuaskan hasrat naluri manusia
untuk tahu. Namun, ada unsur-unsur kebudayaan yang tidak hanya
berfungsi memuaskan satu hasrat naluri saja, tetapi lebih dari satu
hasrat. Misalnya, keluarga yang dapat berfungsi memenuhi hasrat
manusia akan perasaan aman dan mesra serta hasrat manusia akan
prokreasi. Selain itu, rumah dapat berfungsi memenuhi hasrat
manusia akan perlindungan
fi
sik atau keindahan.
Banyak unsur kebudayaan yang digemari oleh sebagian besar
dari warga masyarakat sehingga mendominasi banyak aktivitas
atau pranata dalam kehidupan masyarakat. Unsur-unsur kebudaya-
an digemari warga masyarakat sehingga mendominasi seluruh
kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kesenian
masyarakat Bali, mistik dalam kebudayaan priyayi di Jawa Tengah,
serta peperangan dalam masyarakat Suku Dani di Pegunungan Jaya
Wijaya.
Suatu kebudayaan pada umumnya mencerminkan suatu watak,
jatidiri, dan identitas khas yang tampak dari luar dan terlihat oleh
komunitas lain. Watak khas tersebut dalam ilmu antropologi disebut
ethos
. Di mana tampak pada gaya dan tingkah laku warga masyarakat-
nya, kegemaran-kegemaran, serta berbagai benda budaya hasil cipta,
rasa, dan karya mereka. Berdasarkan hal tersebut, seorang Batak
misalnya, mengamati kebudayaan Jawa. Sebagai orang asing yang
tidak mengenal kebudayaan Jawa, dapat mengatakan bahwa watak
khas kebudayaan Jawa mencerminkan keselarasan dan ketenangan
berlebihan sehingga sering menjadi kelambatan.
Kemudian gambaran orang Batak mengenai watak kebudayaan
Jawa tadi, pada umumnya akan diilustrasikan melalui bahasa Jawa
yang terpecah ke dalam tingkah bahasa yang sangat rumit dan
mendetail dengan cara sopan-santun dan gaya tingkah laku yang
menganggap pantang berbicara dan tertawa dengan keras, gerak-
gerik yang ribut dan agresif, tetapi menilai tinggi tingkah laku
yang tenang tak tergoyahkan. Dengan kegemaran orang Jawa akan
warna-warna yang gelap dan tua, seni suara gamelan yang lembut,
benda-benda kesenian dan kerajinan dengan hiasan-hiasan yang
sangat mendetail dengan bentuk-bentuk berliku-liku yang semakin
ke dalam menjadi semakin kecil.
Stereotip adalah pandangan ideal
yang diterima (biasanya bersifat
negatif) tentang kebiasaan anggota
suatu kelompok (masyarakat).
Stereotypes is fixed ideas (often
unfavorable) about what the members
of groups are like.
Sumber
:
Anthropology: The Exploration of Human
Diversity
, 2000
Referensi
Antropologi
Diskusikan bersama teman kelompok
Anda. Apa saja upaya yang harus
ditempuh untuk meningkatkan rasa
percaya diri bangsa yang kaya akan
keragaman budaya?
Diskusi
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
67
Bagaimanakah cara menghindari
konflik antarsuku, agama, ras,
dan antargolongan (SARA) demi
terwujudnya integrasi nasional?
Diskusikan bersama teman
kelompok Anda.
Diskusi
Faktor-faktor yang dapat menjadi penghambat integrasi, di
antaranya sebagai berikut.
a. Suku bangsa yang beragam. Pengetahuan seseorang tentang
masyarakat dan kebudayaan di Indonesia biasanya terpaku
pada batasan administrasi yang lebih menekankan ke
seragam-
an "kedaerahan." Masyarakat dan kebudayaan Nanggroe Aceh
Darusalam, misalnya, selalu muncul sebagai bauran kebudaya an
suku bangsa yang tidak memiliki identitas kesukubangsaan aslinya.
Padahal, provinsi ini dihuni oleh sejumlah suku bangsa yang
masing-masing memiliki identitas masyarakat dan kebudayaan
yang mandiri, seperti suku bangsa Aceh, Gayo, Alas, Tamiang,
Aneuk Jamek, Simeuleu, Kluet, dan suku bangsa minoritas yang
disebut orang Gumbak Cadek.
Daerah Sumatra S
elatan sebagai
contoh yang lain, bukan hanya orang Palembang,
melainkan juga
dihuni oleh sekitar 30 suku bangsa.
Provinsi Jawa Timur tidak seluruhnya dihuni oleh suku
bangsa Jawa, tetapi juga oleh suku bangsa Madura, Tengger,
dan Osing. Aneka suku bangsa yang beragam ini telah
dimanfaat kan pihak asing pada zaman dahulu untuk
melemahkan kesatuan dan persatuan bangsa.
b. Lingkungan yang sangat beragam. Kebudayaan merupakan hasil
adapatasi manusia dengan lingkungannya. Lingkungan alam
yang berbeda menyebabkan orientasi dan model pemanfaatan
lingkungan alam yang tidak sama pada setiap kebudayaan.
Masyarakat kota, menghendaki perluasan wilayah guna
memperkuat sektor industri. Di lain pihak para petani merasa
terancam akan kehilangan sumber penghidupannya.
Hal ini terjadi juga pada kasus pembangunan daerah pe-
gunungan untuk kawasan wisata, pemek
aran wilayah kota,
ataupun perambahan hutan. Setiap kelompok manusia dari
dua budaya yang berbeda cenderung memiliki persepsi
yang berbeda mengenai pem
anfaatan sumber daya alam
sehingga rawan menimbulkan kon
fl
ik.
c. Perbedaan latar belakang sejarah. Setiap suku bangsa memiliki
latar sejarah yang berbeda. Mereka merasa bangga terhadap
nenek-moyang mereka, memiliki tokoh yang dihormati yang
berbeda, juga menafsirkan peristiwa sejarah dari perspektif yang
kadang berlawanan. Seperti kisah Nyi Ratu Kidul versus Nyai
Roro Kidul, sebutan yang pertama dipercaya oleh suku Sunda,
suku Sunda menganggap bahwa Nyi Ratu Kidul merupakan
anak dari permaisuri Kerajaan Pajajaran.
Hal demikian berbeda dalam pemahaman orang Jawa, yang
meyakini Nyi Roro Kidul adalah permaisuri raja-raja Jawa
secara turun-temurun. Setiap suku bangsa mempunyai
identitas sejarah tersendiri yang seringkali tampak berbeda
dengan penafsiran dari budaya lain. Jika tidak ada kese-
pahaman di antara sesama warga, bukan tidak mungkin latar
belakang sejarah ini dapat dimanfaatkan pihak yang tidak
bertanggung jawab guna memecah belah bangsa.
68
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
d) Perbedaan dalam unsur-unsur budaya, seperti ekonomi, sosial,
dan politik. Keanekaragaman suku bangsa dilatarbelakangi
oleh perbedaan lingkungan alam, lingkungan sosial budaya,
dan kemampuan mengakses informasi. Hal ini menimbulkan
terjadinya kesenjangan dalam berbagai bidang. Misalnya,
dalam bidang politik, terdapat model kesatuan adat setempat
yang hanya diketuai oleh tetua adat, pada tingkatan yang lebih
mapan, terdapat banyak kerajaan yang menyebar di seluruh
Nusantara, tetapi pada tingkatan yang paling tinggi orang
mengenal organisasi kompleks yang disebut
negara
.
Gambar 2.28
Petani
Petani mengolah sawah secara gotong
royong.
Sumber
:
Dokumentasi Penerbit
Dalam bidang ekonomi, masyarakat Indonesia memiliki
rentang mata pencarian dari yang paling sederhana, yakni
berburu dan mengumpulkan makanan sampai berbagai
spesialisasi professional seperti dokter, ilmuwan, politisi,
termasuk Antropolog. Hal ini dapat menyebab kan per beda-
an kepentingan dan orientasi sehingga peluang terjadinya
disintegrasi tetap terbuka.
Adapun faktor-faktor yang menjadi pendorong integrasi, di
antaranya sebagai berikut.
a. Mau menerima perbedaan dan melihatnya sebagai bagian dari
kebudayaan nasional. Keragaman masyarakat dan kebudayaan
di daerah-daerah perlu diangkat dan diketengahkan untuk
memperjelas seberapa jauh kemajemukan masyarakat Indonesia
dan menambah saling pengertian antara sesama bangsa Indonesia
sehingga mempermudah integrasi nasional, serta membantu
tugas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, sekaligus
berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang manusia
dan kebudayaan Indonesia. Aksi nyata mengenai hal itu dapat
berupa pementasan kesenian bersama yang menampilkan aneka
kesenian dari berbagai suku bangsa dan daerah. Pada konteks
ilmu pengetahuan dapat dilakukan dialog bersama, lokakarya,
atau rembug nasional dengan partisipasi peserta dari berbagai
daerah di seluruh Indonesia.
b. Sikap ramah tamah dan gotong royong, kedua sikap itu telah
menjadi ciri khas pariwisata Indonesia. Karena itulah, sikap
ini harus menjadi bagian dari indentitas setiap warga bangsa.
Pribadi yang ramah, santun, dan tak sungkan memberi bantuan
akan dihormati di segala tempat. Tidak saja oleh masyarakat
perdesaan, pada masyarakat yang kompleks pun sikap ramah
dan santun menjadi tuntutan budaya identitas di kalangan
profesional dalam menekuni bisnisnya.
c. Sikap toleransi dan empati, terhadap keragaman budaya yang
ada di Indonesia. Toleransi berarti membebaskan hak setiap
kebudayaan lokal untuk berkembang menjadi budaya nasional.
Adapun empati bermakna orang merasa terlibat untuk turut
memajukan budaya lokal demi memperkaya khasanah budaya
nasional.
d. Mau mencari unsur-unsur budaya yang mengandung kesamaan
yang diterima secara umum, seperti Pancasila, UUD 1945,
Sumpah Pemuda 28 Oktober, dan bahasa Indonesia. Berbekal
sikap toleransi dan empati diharapkan orang dapat menemukan
kesamaan dari berbagai unsur-unsur budaya daerah yang dapat
menjadi identitas bersama sebagai bangsa Indonesia. Misalnya,
cerita rakyat Malin Kundang dari Sumatra yang menyiratkan
• Integrasi
• Solidaritas mekanik
• Solidaritas organik
• Etos
• Gotong royong
Jejak Kata
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
69
Kebudayaan tidak hanya dimiliki oleh seseorang karena ia
seorang anak manusia, tetapi ia harus belajar dan berusaha men-
jadikan kebudayaan itu sebagai miliknya. Sifat manusia untuk dapat
mengajar, diajar, dan belajar yang memungkinkan kebudaya an itu
dapat berlangsung terus secara turun-temurun.
Masalah tradisi dan modern dalam pembangunan masyarakat
telah menjadi tema penulisan dan penganalisisan yang senantiasa
merangsang para sastrawan dan budayawan, cendekiawan, ahli-ahli
serta sarjana-sarjana dalam berbagai ilmu pengetahuan, dan para
pemuka agama melihat dari sudut nilai-nilai yang praktis. Dalam
melakukan pewarisan budaya agar dapat berjalan dengan lancar,
tentunya bergantung pula pada kualitas dari manusianya, baik yang
mewariskan maupun generasi yang menerima warisan. Menurut
Alex Inkeles
, sebagaimana dikutip
Danandjaja,
ada sembilan unsur
konsep tentang manusia modern, di antaranya sebagai berikut.
1. Seorang manusia modern memiliki sikap untuk siap menerima
hal-hal atau pengalaman-pengalaman yang baru dan terbuka
untuk inovasi dan perubahan.
2. Manusia dikatakan modern jika memiliki kemampuan untuk
membentuk atau memiliki opini atau pendapat tentang berbagai
masalah yang timbul tidak semata-mata di lingkungannya saja,
tetapi di luar lingkungannya.
3. Dalam masalah waktu, manusia lebih banyak berorientasi ke
masa depan dari pada masa silam.
E
Pewarisan Budaya pada Masyarakat
Tradisional dan Modern
Setelah mempelajari uraian tentang berbagai masalah integrasi nasional tersebut, buatlah
sebuah kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda,
berbeda agama, suku maupun ras. Kemudian susunlah makalah dengan sebuah tema
mengenai integrasi nasional dengan contoh kasus dari budaya daerah di mana Anda
bertempat tinggal. Carilah referensi tambahan dari buku, koran, majalah, atau situs internet.
Presentasikan hasilnya di depan kelas. Guru mengamati dan memberi nilai.
Bedah Budaya
pesan berbakti kepada orangtua atau cerita Sangkuriang dari
Sunda, tentang larangan
incest
(kawin dengan saudara sedarah),
dan sebagainya.
Di perdesaan, dapat ditemukan sikap ramah dan gotong royong
dalam pembangunan rumah warga. Pembangunan tersebut dilakukan
bersama-sama dan dalam pengerjaannya selalu disertai dengan sikap
ramah. Oleh karena itu, pembangunan rumah pun dapat terlaksana
dengan tidak memakan waktu dan biaya yang besar.
Dari gambaran tersebut, dapat diketahui bagaimana sikap
gotong royong dan ramah tamah dapat menjadi faktor integrasi
bagi masyarakat di negara Indonesia. Hal tersebut karena dengan
gotong royong, berarti manusia tidak hidup sendiri di dunia ini,
tetapi dikelilingi oleh sistem sosial dari komunitas.
Konsep manusia modern menurut Alex
Inkeles yaitu, kecuali ....
a. mempunyai kesediaan untuk
menerima pengalaman baru
dan keterbukaan bagi pembaruan
dan perubahan
b. berpandangan luas, tidak terpukau
pada masalah di sekitar hidupnya
saja
c. mementingkan masa lampau
untuk menjadi dasar masa kini
dan masa yang akan datang
d. suka bekerja d
engan perencanaan
dan organisasi yang ketat
e. yakin bahwa kehidupannya
dapat diperhitungkan dan bukan
ditetapkan oleh nasib
Penyelesaian:
Konsep manusia modern menurut Alex
Inkeles:
•
mempunyai kesediaan untuk
menerima pengalaman baru dan
dan keterbukaan bagi pembaruan
dan perubahan
• berpandangan luas
•
tidak mementingkan masa lampau
•
suka bekerja dengan perencanaan
dan organisasi yang ketat
•
yakin akan kemampuan manusia
•
yakin bahwa kehidupannya
dapat diperhitungkan dan bukan
ditentukan oleh nasib
•
bersedia menghargai martabat
orang lain
•
percaya pada IPTEK
•
menganut prinsip bahwa
ganjaran harus diberikan sesuai
dengan tindakan/prestasi
Jawaban: c
Sumber
:
UAS 2001/2002
Soal UAS
70
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Sumber:
Intisari,
2005
Gambar 2.29
Keluarga
Keluarga merupakan sarana pewarisan
budaya bagi individu.
4. Dalam hal perencanaan, manusia modern tata kerjanya meng-
adakan perencanaan dan pengorganisasian, dan ber pendapat
bahwa cara-cara tersebut adalah baik untuk mengatur ke-
hidupan.
5. Manusia percaya bahwa dirinya dapat belajar dalam batas-batas
tertentu untuk menguasai lingkungannya guna mencapai dan
memajukan tujuannya.
6. Memiliki sikap bahwa segala sesuatunya dapat dilaksanakan
dengan perhitungan, bahwa lembaga-lembaga yang terdapat
di dalam masyarakat akan mampu untuk memecahkan segala
persoalan.
7. Manusia menghargai harkat manusia lain.
8. Manusia lebih percaya pada ilmu dan teknologi.
9. Manusia menjunjung tinggi suatu sikap bahwa pahala yang
diterima oleh seseorang itu seharusnya seimbang dengan
prestasinya dan kontribusinya, kepada masyarakat dan tidak
pada ukuran-ukuran lain yang tidak rasional.
Menurut
Soerjono Soekanto
, modernisasi adalah suatu bentuk
perubahan sosial. Modernisasi merupakan suatu persoalan yang
harus dihadapi masyarakat yang bersangkutan, yang prosesnya
meliputi bidang-bidang yang sangat luas, di antaranya proses
disorganisasi, problema-problema sosial, kon
fl
ik antarkelompok,
dan hambatan perubahan.
Dalam melakukan pewarisan budaya dari satu generasi ke
generasi selanjutnya, diperlukan berbagai sarana yang mendukung
terlak
sananya pewarisan tersebut. Sarana pewarisan budaya antara
lain sebagai berikut.
1. Keluarga
Keluarga adalah kelompok perantara pertama yang mengenalkan
nilai-nilai budaya kepada anak. Keluarga merupakan sarana pewarisan
budaya bagi individu, seperti cara-cara pelamaran (menuju per nikahan),
hukum perkawinan/pola adat menetap, dan sistem kekerabatan.
Hal-hal yang didapat anak sebagai anggota keluarga di antaranya
keagamaan, kebudayaan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi,
pendidikan, ekonomi, dan pemeliharaan lingkungan. Keluarga juga
merupakan fokus umum pola-pola pembudayaan, seperti pelamaran,
perkawinan, pemeliharaan anak, dan sistem kekerabatan. Keluarga
merupakan pusat kehidupan secara individual yang di dalamnya
terdapat suatu hubungan yang intim dalam derajat tinggi. Keluarga
juga merupakan unit yang berfungsi untuk melanjutkan keturunan,
secara universal keluarga merupakan penanggung jawab dalam
pemeliharaan dan pengasuhan anak. Keluarga memiliki fungsi
perawatan terhadap anggota yang sakit atau mendapat musibah dan
memberikan perawatan terhadap keluarga yang telah lanjut.
Secara antropologis, keluarga merupakan sarana yang paling
efektif dalam proses pewarisan budaya. Hal ini karena komunikasi
antaranggotanya sedemikian intens. Nilai-nilai, norma, adat
dan kebiasaan diberikan secara langsung. Anak diajari bersikap,
berbicara, dan berperilaku yang diterima masyarakat.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup
lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka itu dapat meng-
organisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu
Adakah di antara keluargamu yang
menikah dengan pasangan dari
suku yang berbeda? Bagaimanakah
pasangan itu mewariskan dua
kebudayaan yang dibawa
masing-masing kepada anaknya?
Deskripsikan proses pewarisan
budaya dari pasangan beda suku
tersebut di depan kelas secara
bergantian.
Asah Ilmu
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
71
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Pewarisan budaya
dalam masyarakat terjadi melalui proses sosialisasi. Proses sosialisasi
dapat terjadi lebih besar dalam lingkungan masyarakat. Individu
sebagai anggota masyarakat mengalami pembentukan sikap untuk
berperilaku sesuai dengan perilaku masyarakat.
3. Perkumpulan
Perkumpulan atau asosiasi merupakan suatu kelompok (
group
)
yang di bentuk secara sadar untuk tujuan-tujuan khusus. Perkumpul-
an dapat terbagi menjadi paguyuban (
gemeinschaft
) dan patembayan
(
gesellschaft
). Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang
anggota-anggotanya terikat oleh hubungan batin yang murni dan
bersifat alamiah serta bertahan lama. Dasar hubungannya adalah
rasa cinta dan rasa kesatuan. Bentuk paguyuban dapat dijumpai di
dalam keluarga, kelompok kekerabatan, dan rukun tetangga. Bentuk
dari perkumpulan ini misalnya perkumpulan keluarga orang-orang
Papua yang ada di Jakarta atau Makassar.
Pewarisan budaya dalam lingkungan ini lebih bersifat emosi
kedaerahan dalam usaha untuk melestarikan atau memper tahankan
eksistensi budaya daerahnya. Anggota dari perkumpulan ini memiliki
semangat kedaerahan yang kuat agar kebudayaan daerahnya tetap ada
dan tidak punah bahkan lebih berkembang lagi.
Adapun
gesselschaft
atau patembayan
merupakan ikatan lahir
yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai
suatu bentuk dalam pikiran belaka (
imaginary
) serta strukturnya bersifat
mekanis layaknya sebuah mesin. Contohnya adalah organisasi dalam suatu
pabrik atau industri, ikatan remaja masjid, dan ikatan mahasiswa daerah
tertentu. Orang yang ada di patembayan akan tetap terdaftar jika masih
memegang status atau berada di institusinya.
4. Lembaga Pemerintahan
Lembaga pemerintahan adalah institusi yang memiliki
kewenangan untuk memelihara ketertiban, menjalankan admi nistrasi
peradilan, dan melindungi warga masyarakat. Untuk menjalankan
pola-pola yang berhubungan dengan situasi ini diperlu kan suatu
organisasi spesi
fi
k yang disebut negara. Sarana pewarisan budaya
lembaga pemerintahan, di antaranya kantor, kelurahan, kecamatan,
dinas, departemen, dan kementrian sampai presiden.
Gambar 2.31
Lembaga Pemerintahan
Lembaga pemerintahan atau institusi
pemerintahan
adalah institusi yang memiliki
kewenangan untuk memelihara ketertiban.
Sumber:
Tempo,
25 Juni–1 Juli 2001
Gambar 2.30
Gotong Royong
Individu sebagai anggota masyarakat
mendapat pembentukan sikap untuk
berperilaku sesuai dengan perilaku
masyarakat.
Sumber:
Tempo,
9–15 Juni 2003
Cari dan berikan contoh pewarisan
budaya yang ada di sekitar lingkungan
Anda, baik yang tradisional maupun
yang modern. Kerjakan dalam buku
tugas.
Aktif & Kreatif
72
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
5. Sekolah
Sekolah merupakan lembaga resmi atau formal dalam bidang
pendidikan. Bentuk sekolah saat ini di antaranya sekolah umum,
madrasah, dan pesantren modern yang terdaftar di pemerintah.
Lembaga ini memiliki peran dalam hal mendidik serta melahirkan
manusia yang lebih bermoral dan memiliki pemahaman penge tahuan
yang lebih dari pada yang tidak bersekolah. Budaya diwariskan
melalui pendidikan di sekolah, melalui cara seperti mengembangkan
unsur-unsur budaya, mengembangkan penalaran, mempertinggi
budi pekerti, dan memperkuat kepribadian.
6. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja memiliki tujuan mencapai suatu sasaran,
baik sasaran pribadi maupun perusahaan. Untuk mencapai suatu
tujuan, diperlukan tata cara untuk bekerja. Proses pewarisan
budaya pada lingkungan kerja adalah berupa aturan-aturan yang
telah tercipta dalam lingkungan pekerjaan, seperti disiplin, tepat
waktu, produktif, jujur, dan profesional. Aturan-aturan ini terkadang
terbawa pada lingkungan di luar tempat bekerja seperti masyarakat
atau keluarga.
Sumber:
Tempo,
15 Juni 2003
Gambar 2.32
Sekolah
Sekolah merupakan lembaga resmi atau
formal dalam bidang pendidikan.
Gambar 2.33
Kantor
Lingkungan kerja memiliki tujuan untuk
mencapai suatu sasaran, baik sasaran
pribadi maupun sasaran perusahaan.
Sumber:
Info Bisnis,
Februari 2003
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
73
7. Institusi Resmi yang Lain
Institusi resmi ini bukan milik pemerintah dan tidak berada
di bawah struktur pemerintahan. Namun, untuk menjadi anggota
dalam institusi ini harus melalui tahap-tahap yang telah ditentukan.
Contohnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Kelompok
Seni Masyarakat.
Pewarisan budaya yang terjadi pada institusi resmi ini sesuai
dengan bentuk atau jenis daripada institusi ini. Jika LSM bergerak
dalam bidang hukum,
pewarisan budaya yang terjadi adalah dalam
bidang hukum. Adapun jika lembaganya dalam bidang seni ke-
daerahan, pewarisan budaya yang terjadi adalah dalam bidang seni
daerah.
8. Media Massa
Media massa adalah sarana untuk menyampaikan suatu kejadian
atau peristiwa dari berbagai sumber berita dan tempat. Media massa
juga dapat merupakan penghubung antara masyarakat dan peme-
rintah. Media massa bersifat independen dan tidak memihak kepada
pemerintah, pengusaha, ataupun rakyat. Media massa juga harus
bersifat independen dalam memberikan informasi sesuai dengan
kenyataan. Namun, pada perkem bangannya, banyak media massa
yang lebih condong kepada penguasa atau pendukungnya. Melalui
media massa, berbagai informasi tentang suatu peristiwa atau ke-
jadian dapat disampaikan kepada masyarakat. Proses penyampaian
informasi ini merupakan salah satu bentuk pewarisan budaya melalui
media massa atau pers.
Sumber:
Tempo,
23 September 2001
Gambar 2.34
Media Massa
Media massa adalah sarana untuk
menyampaikan suatu kejadian atau
peristiwa.
Proses pewarisan budaya pada masyarakat tradisional, terjadi
berdasarkan tradisi yang telah ada secara turun-temurun. Hal ini
tidak perlu adanya lembaga resmi yang harus tercatat di pemerintah
atau dalam pengakuan atau proses pewarisan tidak perlu harus ada
proses registrasi secara resmi. Namun dalam masyarakat tradisional,
proses pewarisan dapat terjadi di lingkungan masyarakat adat itu
sendiri. Orang-orang yang termasuk ke dalam masyarakat adat
biasanya terikat oleh nilai-nilai, kedudukan, aturan-aturan, dan
Sekitar
Antropologi
Dewasa ini bermunculan berbagai
sistem pelatihan yang bertajuk
learning by doing
. Bukankah cara
belajar langsung mempraktikkan
hal yang dipelajari telah dilakukan
berbagai etnik sejak dahulu?
Ungkapkan tanggapan Anda
mengenai penyataan tersebut.
• Paguyuban
• Patembayan
• Pewarisan budaya
Jejak Kata
74
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
•
Kebudayaan merupakan pernyataan dan per wujudan
dari kehendak perasaan dan pikiran manusia.
•
Proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat
memiliki beberapa konsep yang penting, di antara nya
internalisasi (
internalization
), sosialisasi (
sosialization
),
dan enkulturasi (
enculturation
).
•
Faktor-faktor yang memudahkan pembauran
di antaranya:
- toleransi;
- adanya kemungkinan yang sama dalam bidang
ekonomi;
Rangkuman
-
adanya simpati terhadap kebudayaan lain;
-
adanya perkawinan campuran.
•
Untuk mencapai keutuhan masyarakat, ada empat
hal yang harus dihindari, yaitu ketidakaktifan biologis,
keapatisan dalam masyarakat, terjadinya peperangan,
dan penghisapan suatu masyarakat.
•
Dalam melakukan pewarisan budaya dari satu generasi
ke generasi selanjutnya, diperlukan berbagai sarana, di
antaranya keluarga, masyarakat, perkumpulan,lembaga
pemerintahan, sekolah, lingkungan kerja, institusi resmi
yang lain, dan media massa.
Setelah mempelajari uraian tentang berbagai masalah pewarisan budaya tersebut, buatlah
sebuah kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda,
berbeda agama, suku, ataupun ras. Susunlah dalam sebuah makalah mengenai proses
pewarisan budaya dengan mengambil contoh kasus keluarga/ budaya daerah tempat
Anda bertempat tinggal. Jika diperlukan, carilah referensi tambahan dari buku, koran,
majalah, atau situs internet. Hasilnya presentasikan di depan kelas. Guru mengamati
dan memberi nilai.
Bedah Budaya
kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Proses pewarisan budaya
juga terjadi karena kedudukan yang dimiliki seseorang dalam
masyarakat.
Contoh proses pewarisan budaya, yaitu aturan-aturan atau
hukum adat yang berlaku, juga pengetahuan tentang bagaimana
bertani atau membuka lahan hutan untuk pertanian dengan tetap
menjaga keseimbangan alam dalam masyarakat Suku Kanekes/
Badui. Warga masyarakat dari Suku Kanekes/Badui tidak perlu
harus mempe lajarinya di sekolah atau ke perguruan tinggi, tetapi
hal ini dapat diperoleh dari keluarganya, lingkungan masyarakat,
atau bahkan ketua adatnya. Hal ini dapat dilakukan cukup dengan
meng ikuti aturan-aturan adat yang ada yang sudah ditetapkan
selama beberapa generasi, sambil mempraktikkannya supaya tahu
bagaimana bertani dengan tetap menjaga keseimbangan alam.
Adapun dalam masyarakat modern, proses pewarisan budaya
dalam suatu masyarakat dilakukan melalui salah satu tokoh
masyarakat atau orang-orang tertentu yang harus melalui tahapan-
tahapan yang diterima dalam masyarakat. Bahkan, dapat diakui
lembaga yang lebih tinggi di atasnya oleh masyarakat umum.
Respons masyarakat desa
dan
masyarakat kota terhadap perubahan
budaya ....
a. telah dirasakan manfaatnya secara
menyeluruh
b. pola kehidupan di kota telah
ditata secara baik
c. secara bertahap ada proses
disentralisasi di segala bidang
d. perekonomian di pedesaan t
elah diatur melalui koperasi
e. perekonomian di kota diserahkan
pada pasar
Penyelesaian:
Respons masyarakat desa
dan
masyarakat kota terhadap perubahan
budaya adalah secara bertahap,
ada proses desentaralisasi di segala
bidang
Jawaban: c
Sumber
:
UAS 2001/2002
Soal UAS
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
75
Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belum
Anda pahami? Jika ada, materi apakah yang belum
Anda pahami tersebut? Diskusikanlah materi tersebut
bersama teman-teman Anda dengan bimbingan guru.
Apa yang Belum Anda Pahami?
Peta Konsep
Unsur Pokok Kebudayaan
Peran Bahasa dalam
Perspektif Budaya
Dinamika dan
Pewarisan
Budaya
Sarana Pewarisan Budaya
- Bahasa
- Sistem Pengetahuan
- Organisasi Sosial
- Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
- Sistem Mata Pencarian
- Sistem Religi
- Kesenian
- Keluarga
- Masyarakat
- Sekolah
- Lembaga Pemerintahan
- Perkumpulan
- Institusi Resmi yang Lain
- Lingkungan Kerja
- Media Massa
- Produk Budaya
- Sarana dan Prasarana Pengembangan
Ilmu dan Teknologi
- Akar Budaya Bangsa yang Dimilikinya
sarana pewarisan
memperkaya
saling fungsional
mencakup
Setelah Anda mengerjakan semua soal berikut, Anda
boleh melanjutkan pada bahasan berikutnya.
Berbagai uraian mengenai Dinamika dan Pewarisan Budaya
dalam Rangka Integrasi Nasional yang telah dibahas tersebut
diringkas dalam sebuah peta konsep sebagai berikut.
terdiri atas
terdiri atas
mengembangkan
terdiri atas
76
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
4.
Suatu kompleks unsur-unsur kebudayaan yang
tampak amat digemari warga masyarakat nya
sehingga tampak seolah-olah mendominasi
seluruh kehidupan masyarakat yang ber-
sangkutan, oleh Koentjaraningrat disebut ....
a.
cultural interest
b.
social interest
c. fokus kebudayaan
d.
vested interest
e.
symbiotic
5. Maksud dari hasrat manusia akan prokreasi,
yaitu ....
a. melanjutkan jenisnya dan mengaman kan
keturunannya itu
b. penguasaan wilayah di sekitarnya
c. pemenuhan kebutuhan lahiriah
d. pemberian penghargaan
e. kebutuhan akan ketenangan batin
6. Hal yang harus dihindari dalam mencapai
keutuhan masyarakat salah satunya adalah ....
a. konsensus
b. integrasi
c. stabilitas
d. peperangan
e. koordinasi
7. Berikut bukan
merupakan sarana pewarisan
budaya, yaitu ....
a. keluarga
b. perkumpulan
c. sekolah
d. penjara
e. media massa
8. Unsur-unsur budaya, di antaranya:
1.
technological equipment
2.
economic system
3.
the normatic system
4. bahasa
1. Berikut yang
bukan
merupakan faktor-faktor
yang dapat mendorong integrasi nasional
adalah ....
a. mau menerima perbedaan dan melihat-
nya sebagai bagian dari kebudayaan
nasional
b. sikap ramah dan gotong royong
c. sikap toleransi dan empati terhadap ke-
ragaman budaya yang ada di Indonesia
d. perbedaan dalam unsur-unsur budaya,
seperti ekonomi, sosial, politik
e. mau mencari unsur-unsur budaya yang
mengandung kesamaan yang diterima
secara umum
2. Berikut bukan merupakan faktor-faktor
penghambat terhadap integrasi, adalah ....
a. suku-suku bangsa yang beragam
b. lingkungan yang sangat beragam
c. perbedaan latar belakang sejarah
d. perbedaan dalam unsur-unsur budaya,
seperti ekonomi, sosial, politik
e. perasaan senasib
3. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat
yang majemuk dengan keragaman kebu-
dayaan nya. Oleh karena itu, dalam pengem-
bangan kebudayaan harus mampu ....
a. memberikan makna dan arah kehi dupan
berbangsa
b. mengangkat kebudayaan daerah
c.
mengutamakan keberadaan kebudaya an
yang berkualitas
d. lebih peduli pada kebudayaan yang
banyak diminati orang asing
e. menyerap unsur-unsur kebudayaan asing
dari luar negeri
•
Patrilineal
•
Discovery
•
Cultural evolution
•
Invention
• Dinamika budaya
•
Vested interest
•
Avenue or channel of change
•
Social planning
•
Culture change
• Integrasi
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 2
Kerjakan pada buku latihan Anda.
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
77
5. kesenian
6. sistem teknologi
7.
economic organization
Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat
adalah nomor ....
a. 1, 2, dan 3
d. 4, 5, dan 6
b. 2, 3, dan 7
e. 1, 3, dan 7
c. 3, 4, dan 6
9. Sistem mata pencarian yang tertua di dunia
adalah ....
a. berburu dan meramu
b. bercocok tanam di ladang
c. beternak
d. menangkap ikan
e. bercocok tanam tanam dengan sistem
irigasi
10. G
aris keturunan yang selalu dihubungkan
dengan ibu disebut ....
a.
patrilineal
b.
matrilineal
c.
dubbel unilateral
d. garis
parental
e.
alternered
11. Proses difusi dari satu individu ke individu
lain yang terjadi dalam batas satu masya rakat
disebut ....
a.
intradiffusion
b.
interdiffusion
c.
symbiotic diffusion
d.
penetration paci
fi
que
e.
penetration violente
12. Maksud dari sikap gotong royong dan ramah
tamah dapat menjadi faktor integrasi bagi
masyarakat di Indonesia adalah ....
a. sikap gotong royong dan ramah tamah
adalah salah satu ciri khusus dari sifat
bangsa Indonesia
b. sikap gotong royong dan ramah tamah
menunjukkan bahwa manusia itu tidak
hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi
oleh sistem sosial dari komunitasnya dan
masya rakat sekitarnya.
c. sikap gotong royong dan ramah tamah
upaya agar tetap terjalin integrasi dalam
masyarakat
d. sikap gotong royong hanya cocok pada
masyarakat pedesaan
e. sikap gotong royong dan ramah tamah
sudah jarang ditemui pada masyarakat
Indonesia
13. Sikap to
leransi dan empati terhadap keragam -
an budaya yang ada di Indonesia adalah salah
satu unsur dari faktor ....
a. pendorong integrasi
b. pendorong integrasi nasional
c. penghambat integrasi
d. pembangun integrasi
e. perubahan sosial
14. Etos kebuday
aan dapat dikatakan sebagai
suatu kebudayaan yang sering memancar-
kan keluar suatu watak khas tertentu yang
tampak dari luar. Arti dari memancar kan
keluar adalah ....
a. bahwa suatu kebudayaan terlihat indah
jika dipahami
b. adanya sifat khusus yang ada dalam
unsur setiap kebudayaan
c. suatu kebudayaan terlihat memiliki
watak khas jika dilihat orang asing
d. suatu kebudayaan hanya dapat dinik mati
oleh pendukung kebudaya annya
e. kebudayaan dapat maju jika memiliki
etos kebudayaan
15. Berik
ut ini merupakan unsur-unsur pokok
kebudayaan yang diusulkan oleh Melville J.
Herskovits, kecuali
....
a.
technology equipment
b.
economic system
c.
family
d.
political control
e.
economic organization
16. Kebuday
aan tidak diturunkan secara genetis,
artinya kebudayaan diturunkan melalui ....
a. keturunan
b. daerah
c. belajar
d. pemilihan
e. peniruan
17. Berikut
ini merupakan faktor pendorong
internal perubahan pada suatu masyarakat,
kecuali
....
a. bertambahnya atau berkurangnya
penduduk
b. penemuan-penemuan baru
c. kon
fl
ik
d. revolusi
e. konservatif
18. M
enurut Koentjaraningrat, agar suatu ke-
budaya an nasional dapat didukung oleh se-
bagi
an besar dari warga suatu negara, ....
a. sifatnya harus khas dan dapat dibang-
gakan oleh warga negaranya yang men-
dukung nya
b. mengangkat salah satu kebudayaan suku
bangsa terbesar penduduknya
c. mendominasi kebudayaan-kebudayaan
negara lainnya
d. menolak masuknya unsur-unsur kebu-
dayaan asing
e. mengakulturasi unsur-unsur kebudaya-
an asing yang masuk ke Indonesia
78
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
Kajian
Antropologi Bab 2
Sebagai salah satu pendukung kebudayaan
nasional, analisislah perbedaan proses pe-
waris an budaya pada masyarakat tradisional
19. Kebuday
aan nasional tidak terlepas dari
kebudayaan setiap suku bangsa di Indonesia.
Maksud dari pernyataan itu adalah ....
a. seluruh kebudayaan daerah adalah
bagian dari kebudayaan nasional
b. adanya proses penyesuaian diri di antara
unsur-unsur kebudayaan yang saling
berbeda sehingga mencapai keserasian
c. hanya kebudayaan daerah tertentu yang
menjadi kebudayaan nasional
d. kebudayaan nasional mendapat banyak
pengaruh dari unsur budaya asing
e. unsur dari kebudayaan daerah tidak
ber pengaruh terhadap kebudayaan
nasional
20. Suatu bangsa yang merdeka, yang sebelum
merdeka dikatakan sebagai bangsa homogen
jika ....
a. bangsa tersebut terdiri atas beberapa
suku bangsa
b. bangsa tersebut pernah mengalami
penindasan yang hampir memusnahkan
bangsanya
c. bangsa tersebut telah berbaur dengan
bangsa lain
d. bangsa tersebut hanya terdiri atas satu
bangsa bangsa yang dominan
e. suatu bangsa yang terus berkembang
menjadi beberapa suku bangsa
1. Apa yang dimaksud dengan integrasi ke-
budayaan?
2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan
dalam upaya pengembangan kebudayaan.
3. Uraikan dan berilah contoh mengenai teori
integrasi dari Ogburn dan Nimkoff?
4. Mengapa suatu kebudayaan nasional
harus didukung oleh sebagian besar warga
negara?
5. Sebutkan faktor-faktor penghambat terjadi-
nya integrasi nasional.
6. Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadi-
nya integrasi kebudayaan dan integrasi
nasional.
7. Uraikan mengenai sikap ramah tamah dan
gotong royong yang ada pada masyarakat di
Indonesia.
8. Bagaimanakah fungsi keluarga dalam proses
pewarisan budaya?
9. Sebutkan fungsi unsur keluarga dalam
kebudayaan.
10. Mengapa o
rang Batak menilai orang Jawa
terlalu rumit dalam menghadapi kehidupan
sehari-hari?
dan modern sertakan contoh yang diambil
dari budaya sekitar Anda. Kerjakan pada buku
tugas Anda.
Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
79
1. Berikut bukan merupakan rumusan unsur
pokok kebudayaan menurut M. J. Herskovits,
adalah ....
a. sistem norma
b. organisasi kekuasaan
c. organisasi ekonomi
d. sistem ekonomi
e. alat-alat/lembaga pendidikan
2. Gagasan, ide, sistem norma, sistem nilai me-
rupakan bagian dari ....
a. sistem pengetahuan
b. sistem budaya
c. sistem sosial
d. sistem religi
e. sistem kemasyarakatan
3. Masyarakat yang tinggal di hutan tropis, ma-
yoritas bermata pencarian sebagai ....
a. bertani menetap
b. penebang pohon
c. berladang
d. berdagang
e. berburu dan meramu
4. Berikut yang bukan m
erupakan kesatuan
masya rakat dilihat berdasarkan mata
pencarian dan ekonomi suku-suku bangsa
di dunia, adalah ....
a. berburu dan meramu
b. menangkap ikan
c. berlayar
d. berdagang
e. bertani menetap
5. Sistem kesatuan menetap, sesudah menikah
pasangan pengantin tinggal di pihak istri
disebut ....
a. patrilokal
b. neolokal
c. unilateral
d. matrilokal
e. bilateral
6. Berikut bukan
merupakan teknologi tradisi-
onal pada masyarakat yang berpindah-
pindah (
nomaden
) dan masyarakat desa yang
hidup dari pertanian, yaitu ....
a. alat-alat produksi
b. senjata
c. wadah
d. alat untuk menyalakan api
e. rumah
7. Suku bangsa yang menarik garis keturunan
menurut sistem parental adalah ....
a. Batak
b. Minangkabau
c. Dayak
d. Dani
e. Sunda
8. Para ahli antropologi memusatkan perha-
tiannya pada sistem mata pencarian ini
terbatas pada sistem yang bersifat tradisi onal.
Hal ini karena perhatian antropologi adalah
pada kebudayaan suatu suku bangsa. Berikut
bukan merupakan sistem mata pen carian
yang dilakukan, yaitu ....
a. berburu dan meramu
b. beternak
c. bercocok tanam di ladang
d. menangkap ikan
e. berdagang
9. Pakaian, jika digolongkan berdasarkan bahan
pembuatnya dapat dibagi menjadi pakaian
dari bahan tenun, kulit pohon, dan kulit
kayu. Jika dilihat dari fungsinya, pakaian di-
bagi menjadi empat golongan, yaitu pak
aian
yang digunakan untuk menahan pe ngaruh
alam, pakaian untuk menunjukkan kelas
sosial (gengsi), pakaian sebagai lambang yang
dianggap suci, dan pakaian sebagai perhiasan
badan. Hal tersebut merupakan pendapat ....
a. Koentjaraningrat
b. Selo Soemardjan
c. Gillin and Gillin
d. Lewis
e. Parson
10. Sistem teknologi adalah keseluruhan teknik
yang dimiliki oleh anggota suatu masyarakat
yang meliputi cara bertindak dan berbuat
dalam hubungannya dengan pengumpulan
bahan mentah dari lingkungannya, mem-
proses bahan tersebut menjadi alat kerja, alat
untuk menyimpan makanan, pakaian dan
alat transportasi, dan kebutuhan lain yang
berupa materi. Pengertian tersebut merupa-
kan pendapat .....
a. Koentjaraningrat
b. Harsojo
c. Parson
d. Tau
fi
k Abdullah
e. Lewis
Uji Kemampuan Semester 1
Kerjakan pada buku latihan Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
80
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
11. Penyeb
ab perkembangan seni pada zaman
penjajahan Jepang sudah tidak murni lagi,
adalah ....
a. ingin mengekspresikan kehendak pelukis
b. banyak kepentingan dalam diri pelukis
c. pengaruh dari penguasa Jepang agar
karya lukisan dapat digunakan sebagai
alat propaganda
d. Jepang mendukung perkembangan seni
e. seniman pada saat itu diperlakukan
sebagai romusha
12. Peny
ebab perkembangan bahasa saat ini lebih
mengarah pada hal yang bersifat pragmatis,
adalah ....
a. kekuatan dari pendukung bahasa sangat
menentukan keberadaannya
b. negara pendukung atau asal dari suatu
bahasa yang memiliki kekuatan, baik
dalam hal ekonomi, pendidikan, maupun
seni
c. zaman sekarang orang merasa tidak
lengkap tanpa menguasai bahasa lebih
dari satu
d. pandangan masyarakat lebih tinggi
terhadap orang yang menguasai banyak
bahasa
e. kehidupan masyarakat sekarang yang
bersifat pragmatis
13. Pertunjukan seni wayang orang berdasarkan
bentuknya termasuk ke dalam ....
a. seni rupa dan seni musik
b. seni pertunjukan
c. seni pahat
d. seni pertunjukan dan seni rupa
e. seni tari dan seni musik
14. Agama m
erupakan pedoman bagi kehi dupan
manusia karena dengan agama kehidupan
manusia menjadi ....
a. statis tanpa dorongan ingin lebih maju
b. terarah pada j
alan kehidupan yang benar
c. terdorong melakukan tindakan untuk
dipuji orang
d. selalu pamrih dalam menolong orang
lain
e. memiliki rasa paling benar dalam setiap
keadaan
15. Perkembangan seni pada zaman Hindia
Belanda mulai berani menggambarkan objek
yang dilarang ketika Islam berkuasa, hal ini
terjadi karena ....
a. Belanda berusaha menanamkan ideo
logi
kebebasan dalam karya seni Indonesia
agar tidak terikat syariat Islam
b. Belanda berusaha untuk memajukan seni
di Indonesia
c.
Belanda berusaha memberikan kebe basan
kepada rakyat Indonesia
d. Seniman Belanda menilai karya seni
Indonesia tidak berkualitas
e. Seniman Indonesia merasa tertolong oleh
kebijakan pemerintah Hindia Belanda
16. Berikut yang termasuk ke d
alam faktor pen-
dorong penemuan baru, yaitu
....
a. sistem perangsang bagi aktivitas men cipta
dalam masyarakat
b. keadaan masyarakat penerima sebelum
proses akulturasi mulai berjalan
c.
individu-individu dari kebudayaan asing
yang membawa unsur-unsur kebudaya an
asing
d. bertambahnya jumlah penduduk
e. saling menghargai antarindividu dari dua
kebudayaan
17. Berikut bukan
merupakan faktor-faktor yang
dapat menghalangi terjadinya peru bahan,
yaitu ....
a. kurangnya hubungan dengan masya rakat
lain
b. perkembangan ilmu pengetahuan yang
terlambat
c. kontak dengan kebudayaan lain
d. sikap masyarakat yang sangat tradisional
e. adanya kepentingan-kepentingan yang
telah tertanam dengan kuat atau
vested
interest
18. Difus
i yang terjadi antarindividu dari dua
masyarakat disebut ....
a. Difusi ekternal
b. Difusi internal
c. Difusi antarmasyarakat
d. Difusi intramasyarakat
e. Difusi simbiotik
19. Berikut bukan
merupakan faktor-faktor yang
mendorong jalannya perubahan yang terjadi,
adalah ....
a. toleransi
b. pengakuan akan kegunaan penemuan
baru
c. sistem terbuka
d. penduduk yang heterogen
e. kontak dengan kebudayaan lain
20. D
ifusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu ....
a. suatu pengakuan bahwa unsur yang baru
tersebut memiliki kegunaan
b. adanya kontak antarmasyarakat
c. ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan
yang memengaruhi diterimanya atau
tidak diterimanya unsur-unsur baru
Uji Kemampuan Semester 1
81
d. unsur baru yang berlawanan dengan
fungsi unsur lama, kemungkinan besar
tidak akan diterima
e. pemerintah dapat membatasi proses
difusi tersebut
21. Proses pembauran dapat berjalan lancar atau
lambat bergantung dari beberapa faktor.
Faktor-faktor yang memudahkan pem baur an,
yaitu ....
a. faktor toleransi
b. faktor adanya kemungkinan yang sama
dalam bidang ekonomi
c. faktor adanya simpati terhadap ke-
budayaan lain
d. faktor adanya perkawinan campuran
e. adanya kemiripan antara salah satu unsur
kebudayaan dengan unsur ke
budayaan
lain
22. Berikut yang bukan
merupakan fungsi dari
keluarga, yaitu ....
a. melanjutkan keturunan
b. penanggung jawab di dalam pemeli-
haraan dan pengasuhan anak
c. perawatan terhadap anggota yang sakit
atau mendapat musibah
d. memberikan perawatan terhadap ke luar-
ga yang telah lanjut
e. memberikan pengetahuan cara meme-
nuhi kebutuhan ekonomi
23. Berikut bukan
merupakan contoh d
ari pe-
warisan budaya secara modern, yaitu
....
a. seorang anak bersama orangtuanya yang
menggembalakan ternaknya
b. anak SMA yang kursus bahasa Inggris
c. seorang anak SD yang memasuki dunia
sekolah dan menimba pengetahuan
d. proses pergantian direktur di suatu
perusahaan
e. proses pergantian kepala desa
24. Manus
ia atau masyarakat dapat dikatakan
tradisional jika ....
a. disiplin dalam menjalankan aturan
b. tepat waktu dalam setiap kegiatan
c. masih memegang teguh adat leluhur
yang tidak rasional
d. menghargai martabat orang lain
e. penuh perencanaan dan pandangan ke
depan dalam mengambil tindakan
25. B
erikut bukan merupakan lembaga penya
lur an
aspirasi budaya, ad
alah ....
a. lingkung seni
b. DPR
c. pemerintah
d. gedung kesenian
e. pos hansip
26. Potensi dari keragaman budaya di Nusantara
adalah ....
a. kon
fl
ik antarmasyarakat
b. masuknya budaya asing
c. memperkaya budaya nasional
d. melunturkan budaya nasional
e. jawaban a dan d benar
27. S
arana yang paling utama yang menye bab kan
terjadinya globalisasi ialah di bidang ....
a. pertahanan
b. sosial
c. telekomunikasi
d. adat istiadat
e. ekonomi
28. Salah satu dampak gl
obalisasi yang paling
terasa dan dilakukan oleh pelajar ialah ....
a. makan-makanan tradisional
b. berbusana ala Timur
c. melakukan gotong royong
d. gaya hidup kebarat-baratan
e. belajar dengan giat
29. Faktor penghambat pembang
unan kebuda ya an
adalah ....
a. sikap fanatisme berlebihan
b. meningkatkan ketakwaan
c. menjalin kerja sama antarsuku
d. memperkuat integrasi
e. memajukan kebudayaan nasional
30. Berikut bukan merupakan termasuk bentuk-
bentuk akulturasi, adalah ....
a. substitusi
b. sinkretisme
c. adisi
d. dekulturasi
e. alienasi
82
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1. Apa yang dimaksud dengan disintegrasi ke-
budayaan?
2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan
dalam upaya pengembangan kebudayaan.
3. Apakah yang membedakan internalisasi,
sosialisasi, dan akulturasi?
4. Mengapa dalam proses pewarisan masyarakat
modern perlu dilalui tahap-tahap yang di-
ketahui oleh umum dan resmi?
5. Uraikan mengenai institusi pem
erintahan
sebagai salah satu sarana pewarisan budaya.
6. Apakah keberadaan Rukun Tetangga (RT)
dan Rukun Warga (RW) di daerah Anda
menjadi sarana dalam pewarisan budaya?
7. Bedakan antara sistem kek
erabatan matrilineal
dan patrilineal.
8. Apa bedanya
discovery
dengan
invention
?
9. Uraikan mengenai
inovasi
.
10. U
raikan mengenai perkembangan bahasa dan
hubungannya dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
11. Mengapa banyak bahasa daerah yang kurang
lagi diminati oleh suku bangsa pendukung nya,
bahkan mendekati kepunahan?
12.
Perlukah ada kebuday
aan nasional? Kemukakan
alasan Anda.
13. Apa yang menyebabkan terjadinya gesekan
antar budaya?
14. B
erilah contoh penyelesaian masalah jika
terjadi gesekan antarbudaya.
15. Sebu
tkan langkah-langkah yang perlu dilaku-
kan guna memelihara kebudayaan nasional.
16. Mengapa p
erlu ada pelestarian budaya
lokal?
17. B
erilah lima contoh budaya lokal yang di-
jadikan sebagai kebudayaan nasional.
18. Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadi nya
integrasi kebudayaan dan integrasi nasional.
19. Uraikan mengenai sikap ramah tamah dan
gotong royong yang ada pada masyarakat
di Indonesia.
20. Sebutkan persyaratan yang harus dimiliki
kebudayaan daerah jika ingin diangkat menjadi
kebudayaan nasional.